Liputan6.com, Jakarta - Toyota resmi memperkenalkan C-HR hybrid di Indonesia pada 23 April lalu. Sebagai mobil ramah lingkungan, kendaraan yang masih diimpor secara utuh dari Thailand ini dibanderol mulai Rp 523,35 juta untuk single tone, dan juga Rp 524,85 juta untuk dual tone.
Tampil dalam ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Penjualan Toyota C-HR Hybrid ternyata mampu melampaui varian bensin.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau kita lihat data C-HR sebelumnya yang sudah kita launching, kita menunjukan konstan penjualan diangka 40 tiap bulan. Dengan hadirnya hybrid itu kita mendapat tambahan sekitar 60 unit, jadi total kombinasi sekitar 80 sampai 100 pada April," kata Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto di arena Telkomsel IIMS 2019.
Meski demikian pria yang akrab disapa Soerjo tersebut tak bisa bisa memastikan apakah varian hybrid akan lebih diminati dibandingkan mesin.
"Kita sebagai APM menunjukkan bahwa secara produk kita bisa menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Itupun dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Sebetulnya apapun regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah, APM pasti akan support," ujarnya.
Selanjutnya
Berbicara mesin, C-HR Hybrid dipersenjatai mesin 2ZR-FXE berkapasitas 1.798 cc yang dikombinasikan dengan hybrid synergy drive yang menghasilkan tenaga hingga 100 Ps dan 36 Ps untuk motor listriknya.
Sedangkan torsinya, mencapai 14.4 kgm/rpm. Mesin tersebut, dilengkapi dengan CVT tujuh percepatan.
Warnanya, Toyota C-HR hybrid ini mendapatkana enam pilihan yang beragam, yaitu black attitude, white pearl, red mica metallic dengan black roof, blue metallic with black roof, metal stream, dan warna baru radiant green with black roof.
Advertisement