Insentif Kendaraan Listrik Jadi Kendala DFSK Jual Glory E3

Resmi diperkenalkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, mobil listrik milik PT Sokonindo Automobile (DFSK), Glory E3 tak kunjung dijual memeriahkan pasar otomotif Tanah Air.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 06 Sep 2019, 09:03 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 09:03 WIB
Mobil Listrik GIIAS 2019
Mobil listrik DFSK Glory E3 dipamerkan dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Mobil dengan panjang 4385 mm dan lebar 1850 mm ini memiliki kemampuan jarak tempuh hingga 405 kilometer. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Resmi diperkenalkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, mobil listrik milik PT Sokonindo Automobile (DFSK), Glory E3 tak kunjung dijual memeriahkan pasar otomotif Tanah Air.

Saat disinggung kapan pabrikan otomotif asal Cina tersebut mulai menjual DFSK Glory E3, Product Planning PT Sokonindo Automobile, Ricky Humisar mengaku masih menunggu kebijakan pemerintah terkait insentif.

"Kami mau jual, saat mau jual otomatis ada namanya identitas mobil yang tertuang dalam VIN atau NIK. Itu sudah diatur juga di regulasi Perpres. Untuk dapatkan itu ada yang namanya uji tipe yang dilakukan oleh Kemenhub. Tapi kan itu nanti akan ada lanjutannya lagi, untuk insentif. Kalau memang sudah diatur semua secara detail, kami bisa jualan," kata Ricky.

Ricky menilai, harga yang ditawarkan pada kendaraan ramah lingkungan merupakan salah satu faktor penentu masyarakat Indonesia akhirnya beralih.

"Contoh pabrikan sebelah ada tuh yang sudah jual melalui importir umum. Tapi mereka mendaftarkan melalui izin khusus dan tidak mendapatkan insentif. Dan otomatis itu juga tidak akan terjual banyak karena harganya selangit, pajak selangit, insentif tidak ada. Itu bukan program pemerintah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

SUV Listrik

Berada di segmen Sport utility vehicle (SUV), Glory E3 menggunakan baterai 52,56 kWh yang bisa membuat SUV listrik tersebut melaju hingga 405 km. Jarak ini lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari di dalam kota dan ke luar kota seperti Jakarta-Bandung.

Urusan pengisian daya, teknologi fast charging yang ada sekarang ini sanggup mengisi 20 persen daya baterai menjadi 80 persen hanya 30 menit. Sedangkan untuk slow charging akan memakan waktu selama 8 jam.

Soal tenaga, DFSK Glory E3 juga bisa diandalkan dengan menggunakan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor bertenaga 120 kW dan Torsi 300 Nm. Sensasi mengemudi DFSK Glory E3 dijamin akan fun to drive dengan tiga mode berkendara yaitu, Normal, ECO, Sport Multi-Driving Mode.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya