Mercedes-Benz Setop Pengembangan Mesin Konvensional

Mesin konvensional memasuki masa senja. Buktinya bisa dilihat dari rencana Mercedes-Benz yang akan segera menghentikan pengembangan mesin konvensional.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 10:10 WIB
20160811-Mercedes Benz Pamerkan Tujuh Mobil Baru di GIIAS 2016-Tangerang
Mobil Mercedez Benz berjejer saat peluncuran tujuh mobil terbaru Mercedes Benz di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), ICE BSD, Tangsel, Kamis (11/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Mesin konvensional memasuki masa senja. Buktinya bisa dilihat dari rencana Mercedes-Benz yang akan segera menghentikan pengembangan mesin konvensional.

Mengutip dari Inside EVs, induk pabrikan asal Jerman itu, Daimler AG akan menghentikan pengembangan mesin konvensional pada tahun 2020. Artinya, berbagai produk Mercedes-Benz keluaran tahun ini dan 2020 mendatang akan menjadi mobil terakhir mereka yang dibekali mesin konvensional.

Executive Director for Global Marketing and Sales Daimler AG, Markus Schafer, menyatakan bahwa pihaknya memang tak memiliki rencana dalam mengembangkan mesin konvensional, setidaknya untuk saat ini.

Fokus Daimler AG kini telah bergeser ke pengembangan mesin yang lebih ramah lingkungan, seperti gas dan tentunya full-electric. Tak hanya untuk mobil penumpang, teknologi ini juga akan digunakan pada kendaraan niaga.

Perlahan, Mercedes-Benz pun mulai memasarkan mobil listrik. Saat ini, pabrikan berlogo 3 bintang itu telah memasarkan SUV listrik bernama EQC, dan akan disusul EQB serta EQS.

Sumber: Otosia.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Mercedes-Benz EQV, MPV Listrik Mewah Pertama di Dunia

Deretan Mobil Keren Mejeng di Geneva International Motor Show
Mobil konsep Mercedes-Benz EQV dipamerkan dalam Geneva International Motor Show di Jenewa, Swiss, Selasa (5/3). Geneva International Motor Show berlangsung pada 7-17 Maret 2019. (Cyril Zingaro/Keystone via AP)

Mercedes-Benz menunjukkan komitmennya dalam pengembangan mobil listrik melalui Mercedes-Benz EQV. Versi konsep EQV pernah dipamerkan pada Geneva Motor Show Maret lalu.

Kini, produk pengangkut orang itu sudah siap diproduksi massal. Mercedes-Benz menjanjikan pengalaman berkendara tanpa emisi. EQV juga diklaim menawarkan rasa berkendara yang hebat.

EQV punya penampilan yang mirip versi konsepnya. Bentuknya bak MPV boxy yang kerap dilayangkan oleh pabrikan Jepang. Tapi desainnya lebih modern, dengan sentuhan khas Mercedes-Benz. Proporsi bodinya yang panjang, atap dan moncong depan tempat mesin, terlihat pas.

Rumah lampu depan besar dan ada lampu siang hari LED di dalamnya. Diapit di tengah lampu utama, grille yang cukup besar. Bilah-bilah dan tepian grille dilabur kromium. Pelek EQV menggunakan desain berbeda dari versi konsep. Kaca samping dan belakang sangat besar. Sedang di atap bisa dijumpai roof rail.

Kabin jadi bagian yang disoroti sebagai MPV. Manufaktur menawarkan enam kursi individual. Beruntung posisi baterai ditempatkan di bawah lantai kabin. Alhasil, kabin jadi lebih fleksibel. Dengan itu, beragam konfigurasi kursi tersedia. Bahkan sampai bisa mengangkut delapan orang sekaligus. Kabin didominasi warna gelap, dengan kulit membungkus jok dan trim.

Susunan dasbor mirip dengan versi konsep, menampilkan layar 12,3 inci di tengah. Meski tak sebesar yang dipakai produk lain, sistem operasi yang digunakan sudah MBUX. Sistem itu mendukung perintah suara dan memungkinkan pengguna mengatur sejumlah fitur dalam kabin.

Mercedes-Benz EQV dilengkapi baterai lithium-ion 90 kWh. Penggerak motor diposisikan di depan dengan daya 201 Tk dan kecepatan puncak 160 km/jam. Bekal baterai itu diklaim bisa membawa EQV menjelajah sampai 405 km dalam pengisian penuh.

Untuk mengisi ulang baterai, ada charger 11 kW yang sudah mendukung fast charging DC hingga 110 kW. Klaimnya, kurang dari 45 menit untuk mengisi baterai dari 10 menjadi 80 persen. Colokan standar rumahan juga bisa digunakan untuk mengisi baterai. Begitu juga stasiun pengisian umum.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya