Biar Enggak Gampang Lelah, Begini Cara Mengendarai Motor Kopling yang Benar

Berbeda dengan skuter matik, pengendara motor kopling harus lebih waspada saat memacu kendaraannya.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 30 Jun 2020, 18:36 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 18:36 WIB
7 Posisi 'Pewe' dan Aman Berkendara
Posisi berkendara dengan sepeda motor yang tepat jamin kenyamanan dan keamanan Anda di jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan skuter matik, pengendara motor kopling harus lebih waspada saat memacu kendaraannya. Motor jenis ini dinilai bikin tubuh cepat lelah karena membutuhkan fokus lebih tinggi lantaran kedua tangan dan kaki turut bekerja dalam pengoperasiannya.

Cara berkendara yang salah, tentu saja bisa membuat pengendara mudah lelah dan fokus berkurang. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara. Karena itu, kita harus memahami dengan baik cara mengemudikan motor kopling.

Berikut penjelasannya seperti dilansir Suzuki Indonesia, Selasa (30/6/2020).

Memastikan Posisi Pundak Rileks

Cara pertama yang harus diterapkan ialah pundak harus merasa nyaman. Pundak akan cepat sekali lelah saat berkendara, apalagi dengan motor kopling. Namun jika posisi pundak sudah tepat, maka hal tersebut tidak akan terjadi.

Pastikan posisi pundak Anda nyaman dan rileks selama berkendara. Jika pundak tegang dan tidak rileks, maka kelelahan pun akan lebih cepat muncul, apalagi jika jalan macet.

Posisikan Tangan Sebaik Mungkin

Selain pundak, siku maupun jari juga harus diperhatikan. Dalam hal ini jari perlu memegang grip stang dengan baik secara penuh. Tujuannya, memperlancar gas dan kopling, sehingga kerjanya pun maksimal.

Disamping itu, posisi siku tangan akan lebih baik jika sedikit menekuk. Tujuannya untuk melakukan perendaman terhadap setiap guncangan dari motor.

Dengan demikian, guncangan roda depan tidak akan sampai ke pundak, sehingga pengendara tidak mudah kelelahan.

Memahami Alasan Kopling Sebagai Pelengkap Motor

Kopling pada bodi motor berguna untuk menghubungkan mesin motor dengan transmisi. Dalam penggunaanya, kopling berperan memutus dan menyambung tenaga untuk mengoperasikan motor dengan baik.

Pada saat pengendara menyalakan motor, tenaga dalam transmisi akan keluar dan menjadikan mesin tetap berputar walaupun motor masih dalam kondisi diam.

Apabila motor mulai berjalan, tenaga dalam mesin akan kembali pada transmisi. Disinilah kopling beperan menyeimbangkan.

Paham Dengan Cara Kerja Kopling Motor

Jika pengendara ingin lebih lincah saat menggunakannya, maka harus paham betul cara kerja kopling motor yang digunakan.

Cara kerja motor kopling tidak bisa dikatakan mudah untuk pemula, namun tidak juga sulit jika sudah terbiasa menggunakannya. Kerja kopling yang sederhana ini biasanya dimodifikasi dengan adanya tuas sehingga bisa lebih mudah lagi dioperasikan.

Tuas yang bisa langsung dijangkau pengguna kebanyakan terletak di tangan kiri. Tuas inilah yang menghubungkan kopling dengan mesin motor serta transmisinya. Kerja kopling mirip dengan gerigi pada sepeda yang berputar apabila dikayuh ke depan dan berhenti bila tidak di kayuh.

Pastikan terlebih dahulu keadaan motor kopling yang hendak ditumpangi. Mengecek kesiapan motor ini harus dilakukan mulai dari kondisi luar motor sampai kondisi mesin.

Menggunakan sarung Tangan

Selanjutnya, pengendara perlu memakai sarung tangan sebagai bentuk pengamanan bagian tangan yang akan sering mengoperasikan kopling. Penggunaan sarung tangan untuk pengendara berfungsi sebagai alat pelindung diri.

Fungsi lain sarung tangan ialah memudahkan pengguna mengoperasikan perangkat motor kopling. Hal ini dikarenakan tutup kulit tersebut mencegah tangan tergelincir saat mengoperasikan kopling motor.

Memperhatikan Cara Memindahkan Gigi Pada Motor Kopling

Beralih dari cara-cara sebelumnya, Anda harus bisa memindahkan gigi motor kopling. Dalam hal ini, pengendara harus mengerti terlebih dulu jika gigi motor kopling di mulai dari tingkat satu sampai empat.

Gigi 1 pada kopling sama dengan kecepatan nol sampai dengan 10 kilometer per jam. Selanjutnya, gigi 2 sama dengan kecepatan antara 10 dengan 40 kilometer per jam. Kemudian, gigi 3 sama dengan kecepatan dengan rentang antara 40 hingga 60, dan gigi 4 untuk yang lebih cepat lagi.

Memperhatikan Hal-hal yang Harus diwaspadai

Dengan kewaspadaan tinggi, maka pengendara pun tidak akan mudah lelah. Apalagi mengingat tingkat fokusnya saat berkendara juga akan lebih baik.

Pengendara yang bijak tentu sangat paham apa yang boleh dilakukan saat menempuh perjalanan jauh. Beberapa hal yang harus diwaspadai adalah jalanan licin, berlubang dan macet. Hal ini tentu sangat mengurangi kenyamanan pengendara karena dapat memicu kelelahan saat berkendara.

Menyiapkan mental Untuk Berkendara

Pengendara yang sehat tentu akan dengan mudah melewati perjalanan dengan aman dan nyaman. Kesiapan ini bisa dilihat dari kondisi tubuh. Jika tubuh merasa kurang sehat, lebih baik menghindari berkendara.

Untuk menghindari hal ini, pengendara bisa memanfaatkan rest area untuk beristirahat sejenak. Di samping itu, pastikan memiliki persediaan air minum saat perjalanan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya