Airbag Bisa Cegah Kematian saat Tabrakan, Begini Cara Kerjanya

Proses airbag mengembangan memang sangat cepat. Ketika sebuah igniter membakar senyawa Natrium Azida (NaN3), yang kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3) hingga menjadi nitrogen panas yang mengembangkan kantung udara

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Sep 2020, 09:01 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 09:01 WIB
Akibat Banyak Recall, Airbag Mobil Bakal Pakai Masa Kadaluarsa
Beberapa komponen pada airbag dapat rusak saat tidak digunakan sekian waktu.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, mobil yang beredar di Indonesia sudah seperti kewajiban untuk menyematkan airbag. Pasalnya, kini masyarakat sudah semakin sadar terkait pentingnya fungsi kantung udara ini untuk memperkecil peluang kematian saat terjadinya kecelakaan.

Komponen ini sendiri, terletak di tengah setir atau dasbor penumpang depan, dan terdapat tulisan SRS airbag.

SRS sendiri merupakan singkatan dari Supplementary Restraint System. Artinya, fitur ini bersifat pendukung dan bukan bersifat utama untuk menyelamatkan penumpang saat terjadi kecelakaan.

Melansir pressroomtoyotaastra, Kamis (17/9/2020), proses airbag mengembang memang sangat cepat. Ketika sebuah igniter membakar senyawa Natrium Azida (NaN3), yang kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3) hingga menjadi nitrogen panas yang mengembangkan kantung udara. Tetapi, proses itu baru akan terjadi jika ECU dari airbag mengirimkan perintah.

ECU dari airbag baru akan memerintahkan proses di atas, jika sensor airbag yang diletakkan beberapa titik, menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu yang cukup besar.

Banyak faktor yang menentukan agar sensor membaca gaya yang cukup, dan membuat airbag mengembang, misalnya seperti benturan frontal dengan kecepatan minimal 20-30 km/jam, jarak pembacaan sensor sekitar 15 derajat dari garis lurus ke depan.

Perlu dipehatikan ketika airbag sudah mengembang tidak bisa dipakai ulang melainkan harus diganti baru. Ada baiknya perbaikan total kendaraan yang mengalami kecelakaan termasuk pergantian airbag yang baru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Airbag Samping

Mobil yang memiliki side airbag, maka terdapat sensor pada pilar B yang akan mengembang ketika terjadi tabrakan dari samping. Pada side airbag, kantung udara yang mengembang bisa dari door trim atau pilar rangka mobil.

Kecepatan mengembang side airbag sejauh ini paling cepat dibandingkan dengan posisi airbag lainnya. Hal tersebut, karena jarak antara penumpang dan sisi samping dalam mobil yang lebih kecil, sehingga kecepatan mengembang harus lebih cepat.

Biasanya, side airbag dipadukan dengan curtain airbag. Jenis airbag ini berguna untuk melindungi kepala penumpang dari benturan saat tabrakan samping. Posisi kantung udara berada di atas jendela samping, sehingga ketika mobil berguling, kepala penumpang atau pun pengemudi tidak cedera parah. 

Curtain Airbag

Tidak hanya untuk mobil dua baris, curtain airbag juga melindungi penumpang baris ketiga.

Selain dual airbag, side airbag dan curtain airbag, ada juga knee airbag yang terpasang di bawah dasbor tepat di depan lutut. Kantung udara pada knee airbag tersebut mengisi ruang antara dasbor dan kaki.

Bukan hanya melindungi lutut, airbag ini juga berfungsi untuk mengurangi tekanan pergerakan tulang pinggul agar tidak cedera parah ketika mengalami tabrak depan dengan kecepatan tinggi.

Untuk sensornya, umumnya menjadi satu dengan dual airbag yaitu berada pada setir dan dasbor atas.

Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker

Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker
Infografis Gebrakan Denda Tidak Pakai Masker (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya