Mobil Listrik Tesla Model Y Rakitan China Mulai Dikirim ke Para Pelanggannya

Tesla memulai pengiriman Model Y yang dirakit di China ke para pelanggannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2021, 07:17 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 07:17 WIB
Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla di Shanghai, China timur, pada 20 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)
Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla di Shanghai, China timur, pada 20 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Shanghai - Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc. telah meluncurkan proyek untuk memproduksi kendaraan Model Y di Gigafactory Shanghai, pabrik luar negeri pertamanya di luar Negeri Paman Sam, sejak Januari 2020. Pada Januari 2021, Tesla memulai pengiriman Model Y yang dirakit di China ke para pelanggannya.

Tesla Model Y yang dibuat di China tersebut mulai dijual pada 1 Januari. Dipatok dengan harga mulai dari 339.900 yuan (1 yuan = Rp2.173), Model Y mengikuti Model 3 sebagai mobil kedua yang dirakit di Gigafactory Tesla di Shanghai untuk dijual dan dikirim di China.

Pengiriman ke kota-kota lainnya akan dimulai dalam waktu dekat, menurut perusahaan itu, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (19/1/2021).

Sejauh ini, Tesla telah membangun dan membuka lebih dari 720 stasiun pengisian daya super cepat (supercharger), dengan lebih dari 5.700 unit mesin supercharger berada di China. Shanghai menjadi lokasi bagi 86 stasiun dan lebih dari 880 unit mesin supercharger.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bangun Pabrik Manufaktur Supercharger

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Tesla juga berencana menginvestasikan 42 juta yuan bagi pembangunan pabrik manufaktur supercharger di Shanghai dengan kapasitas produksi tahunan awal diperkirakan mencapai 10.000 supercharger. Pabrik itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2021.

Tesla menyebut pihaknya akan menginvestasikan lebih banyak energi di China pada masa mendatang untuk mempromosikan pembangunan layanan dasar dan jaringan pengisian daya, serta akan melakukan inovasi pada model layanannya guna memberikan pengalaman bepergian menggunakan kendaraan listrik secara lebih baik kepada para pelanggannya.

Tesla mengirimkan sedan Model 3 buatan pabriknya di Shanghai ke pelanggan pada Januari 2020. Model itu dikirimkan ke para pelanggan di Eropa sejak Oktober 2020 lalu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya