Liputan6.com, Jakarta - Ducati Multistrada V4 kena recall atau ditarik kembali untuk diperbaiki terkait masalah pada katup mesin. Ratusan unit terkena imbas masalah ini.
Ducati menganggap kualitas peranti itu kurang bagus. Jika problem itu tidak segera ditangani, dapat menyebabkan keausan mesin yang berlebihan. Imbas selanjutnya adalah hilangnya daya dorong motor dan kegagalan pada kepala valves. Tanggung jawab yang diberikan yakni motor yang terdaftar bermasalah diganti baru.
Sayangnya, tidak semua valves guides dibuat sama. Ducati mengontrak dua pemasok untuk komponen mesin, dan salah satunya diketahui mengalami masalah daya tahan. Mengingat Ducati hanya menemukan masalah pada satu penyuplai, tidak semua unit Ducati Multistrada V4 terpengaruh oleh penarikan tersebut.
Advertisement
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) melaporkan bahwa ada 129 unit Mulitstrada yang berpotensi kena imbasnya. Angka tersebut, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan produksi yang dijalankan Ducati.
Baca Juga
Namun menurut catatan Ducati untuk pasar Amerika Utara, hanya terdapat 60 model (44 di AS, 13 di Meksiko, dan 3 di Kanada). Sehingga jumlah pelanggan yang mungkin terkena dampaknya jauh lebih rendah.
Untuk menebus ketidaknyamanan, pemilik ditawari kompensasi dengan tiga cara. Pertama mereka mendapatkan dua tahun perawatan ringan secara gratis, kemudian peningkatan perangkat lunak radar gratis ($ 850 + tenaga kerja), dan diganjar voucher senilai $ 1.500 untuk pakaian atau aksesori Ducati.
Penarikan kembali tentu bukan cara yang diinginkan Ducati untuk memulai babak baru bersama Multistrada V4. Tetapi, paling tidak brand Italia itu telah bekerja ekstra untuk memperbaiki semua kekurangan.
Beberapa diler juga harus menghentikan penjualan model Multistrada V4, khususnya yang tercatat memiliki pemandu katup dari pemasok suku cadang yang terpengaruh. Perusahaan ingin memastikan tak ada lagi cacat pada produk baru.
V4 Granturismo hadir sebagai mesin baru motor Ducati yang berperforma tinggi. Dengan kapasitas 1.158 cc, dirinya mampu menghasilkan tenaga sebesar 170 Hp pada 10.500 rpm dan torsi 125 Nm pada 8.750 rpm. Ia punya daya lebih halus dari pada Testastretta yang ada saat ini.
Sementara jika dibandingkan dengan L-twin 1.262 cc, ia lebih ringan dengan bentuk yang ringkas. Bila dijabarkan melalui dimensi, dia lebih pendek 85 mm, lebih rendah 95 mm, tapi lebih lebar 20 mm.
Sosok mesin anyar dari pabrikan Italia ini dengan jelas menegaskan karakter unik mereka, yaitu dengan sporting-spirit DNA, tapi output-nya halus dan seimbang. Bahkan mereka mengklaim untuk interval servis klep mesin bila sudah menempuh 60.000 km. Selain itu, memiliki kekuatan yang luar biasa di semua kondisi atau medan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berbekal Fitur Canggih
Ducati telah mengumumkan bahwa Multistrada V4 menjadi sepeda motor pertama di dunia yang menggunakan teknologi radar depan dan belakang. Fitur yang terpasang itu merupakan sistem bantuan demi mendukung berkendara secara aman. Karakteristik tersebut mampu merekonstruksi realitas di sekitar sepeda motor. Boleh dibilang serupa dengan yang diterapkan pada sebuah mobil sport.
Setiap radar yang terpasang memiliki dimensi cukup kompak, yakni 70 mm x 60 mm x 28 mm dan beratnya cuma 190 gram. Komponen itu mirip dengan kamera aksi (action camera). Untuk bagian depan terkoneksi dengan Adaptive Cruise Control (ACC). Memungkinkan motor untuk berakselerasi dan melakukan pengereman secara otomatis, sesuai dengan jarak yang ditentukan oleh pengendara pada kecepatan antara 30 dan 160 kpj. Jadi bantuan elektronik ini bisa menjaga jarak sepeda motor dengan aman dari mobil di depannya.
Buat radar di buntut diproyeksikan untuk mendeteksi kendaraan yang berada di titik buta (blind spot). Blind spot merupakan area yang tidak terlihat langsung oleh pengendara ataupun lewat spion. Sistem ini secara otomatis memberikan sinyal kepada pengendara saat ada kendaraan berkecepatan tinggi datang dari belakang. Sistem ini juga mirip dengan teknologi yang sudah diterapkan di mobil-mobil mahal.
Sistem radar yang terpasang merupakan hasil kerja sama Ducati dengan Electronics, Information and Bioengineering di Politecnico di Milano University. Pengembangan proyek itu sudah dilakukan beberapa tahun terakhir dan sudah diberi hak paten pada Mei 2017. Untuk sistem yang berkaitan dengan algoritma kontrol sistem, mereka menggandeng Bosch, perusahaan asal Jerman yang memiliki teknologi tingkat atas.
Advertisement