Dihantam Covid-19, Penjualan Mobil di Cina Terjun Bebas

Asosiasi otomotif Cina, memperkirakan penjualan kendaraan pada April 2022 turun 48 persen.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Mei 2022, 18:08 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2022, 18:08 WIB
SUV listrik Cadillac Lyriq laris manis di pasar otomotif Cina (Xcar)
SUV listrik Cadillac Lyriq laris manis di pasar otomotif Cina (Xcar)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi otomotif Cina, memperkirakan penjualan kendaraan pada April 2022 turun 48 persen. Hal tersebut, disebabkan oleh penutupan pabrik karena kasus Covid-19 yang meningkat.

Dilansir Reuters, Selasa (10/5/2022), perkiraan tersebut menunjukkan penurunan penjualan paling tajam untuk pasar mobil terbesar di dunia tersebut, sejak Februari 2020. Menjelang awal pandemi saat itu, penjualan turun 79 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan mobil dalam empat bulan pertama 2022, bisa turun 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perkiraan penurunan penjualan retail juga lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, untuk tiga pekan pertama April 2022. Asosiasi memperkirakan, pengiriman ritel mobil penumpang di Cina lebih rendah 39 persen dalam periode tersebut.

Selain itu, ruang pameran, toko, dan mall di Shanghai juga tutup selama sebulan, dan 25 juta penduduknya tidak dapat berbelanja online selain makan dan kebutuhan sehari-hari.

Analisi di Nomura, mengestimasikan pada pertengah April bahwa 25 kota yang mewakili GDP Cina 40 persen tengah lockdown. Sebuah survei oleh asosiasi diler mobil Cina juga menunjukan, showroom di 34 kota telah ditutup lebih dari seminggi atas dasar tindakan pengendalian pandemi pada April 2022.

Sebelum lockdown, penjualan kendaraan listrik di Shanghai tenga booming, dengan penjualan Tesla meningkat 56 persen pada kuartal pertama. Sedangkan penjualan merek pesaing di Cina, BYD juga meningkat empat kali lipat.

Awal pekan ini, tiga produsen kendaraan listrik terkenal di Cina, melaporkan penurunan penjualan yang signifikan. Xpeng Inc, NIO Inc dan Li Auto Inc jatuh masing-masing 41,6 persen, 49 persen dan 62 persen oada April 2022 dibanding Maret 2022.

Produsen terbesar di Cina, SAIC Motor juga melaopirkan penurunan penjualan hingga 60 persen selama April 2022.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

Hyundai Siap Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Amerika Serikat

Hyundai Motor Co berencana membangun pabrik kendaraan listrik baru di Amerika Serikat (AS). Saat ini, jenama asal Korea Selatan itu tengah melakukan diskusi dengan pejabat di Georgia, dekat dengan fasilitas perakitan Hyundai dan Kia.

Hyundai sendiri telah mengkonfirmasi tencana terkait pabrik kendaraan listrik baru ini. Namun, perusahaan asal Negeri Ginseng ini menolak mengomentari rincian lebih detail. Demikian berdasarkan sumber yang mengetahui hal tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (10/5/2022).

"Kami sangat senang mengumumkan rencana pabrik EV baru di Amerika Serikat segera, tetapi kami tidak memiliki rincian untuk dibagikan pada tahap ini," tulis Hyundai, dalam sebuah pernyataan.

Hyundai telah melakukan diskusi lanjutan dengan pejabat negara, untuk membangun fasilitas perakitan kendaraan listrik khusus di Georgia.

Fasilitas ini, jika sudah beroperasi akan digunakan untuk produksi Hyundai dan Kia, di mana dua merek tersebut tengah bersiap menghadirkan sepasang SUV listrik murni, Ioniq 7 dan EV9.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya