Liputan6.com, Jakarta - Menjaga performa mobil kesayangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan salah satunya adalah melakukan perawatan di radiator kendaraan. Namun, hal tersebut sering terabaikan, dan justru berakibat roda empat bermasalah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perawatan radiator diperlukan baik untuk mobil produksi lama, dan baru yang bahkan sudah mengusung teknologi hybrid.
Ada peranti penunjangnya yang perlu diwaspadai, yaitu tutup radiator. Secara umum, cara kerja tutup radiator adalah dengan membuang suhu panas atau menghisap air untuk mempertahankan tekanan ideal di dalamnya. Saat tekanan sudah sangat tinggi, melebihi ambang batas pressure valve yang tertera di bagian atas tutup, maka komponen ini akan membuka katupnya dan membuang tekanan tersebut ke reservoir tank radiator.
Advertisement
Sebaliknya jika tekanan di dalam mesin pendingin rendah, maka penutup radiator akan membuka vacuum valve agar dapat mengisap air di dalam reservoir tank radiator. Hal tersebut dilakukan untuk menambah tekanan dan menjaganya tetap ideal.
Mekanismenya, tutup Radiator menyetel sistem pendingin supaya bisa seimbang dan tidak menyebabkan kebocoran air. Ketika suhu sangat panas, tutup akan membuka katupnya lalu membuang tekanan ke reservoir.
Sebaliknya jika tekanan tinggi, maka penutup akan membuka vacuum valve ditutup agar bisa menambah tekanan dan tetap ideal.
Ciri-Ciri Tutup Radiator Bermasalah
"Itu karena tutup Radiator memiliki beberapa komponen yaitu vacuum valve, relief valve dan karet tutup radiator. Sebenarnya, fungsi utama dari tutup radiator adalah untuk menjaga tekanan ideal yang berada pada mesin kendaraan," terang Rafi’i Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Cilandak, dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (31/10/2022).
"Letaknya tentu saja pada mulut radiator (mesin). Jika tutup Radiator rusak suhu mesin jadi sulit dikontrol," tegasnya.
Sementara itu, ciri-ciri tutup radiator rusak bisa dilihat dari salah satunya jika karet di katup Pressure Valve yang berfungsi menjaga tekanan agar selalu seimbang dan tetap stabil getas kemudian pecah.
Efeknya membuat tekanan dalam saluran pending terus meningkat, kemudian kekuatan tekanannya melebihi kemampuan pegas pada pressure valve. Lama kelamaan akan rusak dan aliran air akan keluar dari tempat pressure valve.
Ciri lainya, jika cairan pendingin dalam radiator dan di saluran pendingin berkurang. Untuk mengetahuinya bisa cek tutup radiator ketika reservoir tank sedang penuh sampai meluber atau mesin mudah panas tinggi ditandai dengan naiknya suhu pada indikator. Jika tutup radiator rusak biasanya mesin mobil akan panas (overheat).
Advertisement