Liputan6.com, Jakarta - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), agen pemegang merek (APM) Mazda di Indonesia, dipastikan bakal membawa kendaraan listriknya ke Tanah Air. Namun, pabrikan asal Jepang ini, tetap membawa produknya dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar, dan juga riset yang terstruktur.
Managing Director PT EMI, Ricky Thio menjelaskan, cepat atau lambat merek mobil Mazda di Indonesia akan berniaga mobil listrik. Selain riset di dalam negeri, EMI juga butuh persetujuan dari pihak prinsipal.
"Untuk ke depan kita akan lebih sering melihat mobil Mazda dengan teknologi elektrifikasi, baik plug-in hybrid, hybrid, mild-hybrid. Dari semua itu, pasti akan ada salah satunya," kata Ricky saat ditemui di Jakarta, disitat dari Oto.com, Minggu (9/7/2023).
Advertisement
Ricky menambahkan, menjual mobil listrik perlu mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, hingga nantinya pengelolaan limbah baterai.
"Kita juga melihat dari sisi kebutuhan yang ada seperti apa, kemudian ketika ingin membawa mobil kita harus berdiskusi dengan Mazda Corporation. Karena mereka memiliki salah satu kewajiban memastikan mobil itu bukan saja diterima dengan namun bisa berkesinambungan," pungkasnya.
Saat disinggung soal kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV), Ricky mengatakan saat ini secara global Mazda sudah menjual MX-30 yang jadi portofolio pertama BEV.
Pertamax Green 95 Meluncur Sebentar Lagi, Mobil Mazda Boleh Pakai?
Terkait calon BBM jenis baru ini, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Mazda di Indonesia buka suara. Dijelaskan oleh Technical Trainer Assistant Manager PT EMI, Ardhie Nurhamzah pihaknya belum melakukan uji coba terhadap BBM bioetanol kepada mobil-mobil Mazda.
"Kami belum ada arah untuk menguji coba ke situ. Saat ini kami masih mengacu untuk menggunakan RON yang ada. Jadi apakah kompatibel atau tidak, kami belum melakukan uji coba secara lanjut," kata Ardhie di Jakarta, Kamis (6/7).
Secara global, lanjut Ardhie, pihak Mazda Corporation juga belum melakukan aktivitas pengujian terhadap penggunaan BBM bioetanol. Namun, peluang untuk melakukan uji coba bisa saja terjadi untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen.
"Di global adalah fokusnya pada bahan bakar hidrogen. Tetapi kami akan mencoba uji coba (bioetanol), namun harus menunggu persetujuan pihak prinsipal lebih dulu," pungkasnya.Â
Advertisement