Liputan6.com, Tokyo - Divisi mobil mewah Toyota, Lexus berencana meluncurkan supercar pesaing Aston Martin Vantage dan Mercedes-AMG GT, yang akan ditenagai mesin V8. Dispekulasikan akan menyandang moniker Lexus LFR, mobil ini akan menjadi penerus mobil balap legendaris Lexus LFA bermesin V10.
Pada 2022 di gelaran Tokyo Auto Salon, Toyota memamerkan mobil konsep GT3 GR. Kini, konsep tersebut telah berevolusi menjadi prototipe yang sempat terlihat dipacu di sirkuit Spa-Francorchamps Belgia dengan berselimut kamuflase.
Dengan beberapa proses tersebut, divisi balap Toyota, Gazoo Racing diharapkan segera matang untuk mengikuti beberapa kompetisi papan atas termasuk 24 Hours of Le Mans pada tahun 2026.
Advertisement
Untuk memasuki Le Mans, Federation Internationale de l’Automobile (FIA) memiliki aturan homologasi yang mengharuskan setiap mobil GT3 berbagi desain bodi dasarnya dengan mobil terkait yang legal melintasi jalan raya. Ini membuat konsep GT3 GR yang dispekulasikan sebagai Lexus LFR kemungkinan akan menghadiri ruang pamer dalam dua tahun ke depan.
Menurut laporan Autocar, Toyota sebelumnya juga mengatakan bahwa mereka akan terus "mengkomersialkan mobil sport daripada hanya mengadaptasi kendaraan produksi untuk digunakan dalam motorsport." Itu artinya tidak akan lagi ada metode mengasah hot hatchback seperti GR Yaris untuk bersaing di kompetisi reli.
Dari tes pada prototipe berkamuflase yang melintasi Spa-Francorchamps, terdengar mesin V8 yang dilaporkan bernafas melalui twin-turbo. Kemudian versi homologasi jalan rayanya diharapkan akan berbagi mesin tersebut dengan sokongan sistem hybrid.
Belum ada spesifikasi balap yang dirilis. Namun, jika menakarnya dari regulasi GT3, mobil diharuskan menghasilkan tenaga sekitar 500-600 tenaga kuda dan berat tak lebih dari 1.300 kg.
Toyota Siapkan Mesin Pembakaran Internal untuk Kembangkan Mobil Sport
Toyota telah lama memperjuangkan potensi mobil sport, terutama dalam mengintegrasikan pengembangan mesin pembakaran internal yang berkelanjutan. Mereka melakukan investasi besar dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan.
Perusahaan bahkan juga sempat menggandeng Yamaha untuk menciptakan mesin V8 5,0 liter yang kompatibel dengan hidrogen, yang nantinya akan digunakan dalam mobil sport terbaru mereka.
Bos Gazoo Racing, Masahito Watanabe juga berbicara bahwa grup Toyota masih meyakini mesin pembakaran untuk mengembangkannya secara "multi-jalur".
"Kami masih menganggap mesin pembakaran internal memiliki beberapa potensi, dan tentu saja kami akan berusaha untuk mematuhi semua aturan yang berlaku sesuai wilayah di masing-masing negara," ujar Watanabe.
"Ini belum berakhir, karena jika melihat mesin pembakaran internal, masih ada pembakaran hidrogen yang bisa menjadi bagian dari jajaran kendaraan tanpa emisi. Jadi saya pikir itu akan terus berlanjut," tambahnya menandaskan.
Pada akhir Mei lalu, Toyota juga mengumumkan pengembangan mesin pembakaran internal peminum bahan bakar alternatif bersama sekutu dari jenama Jepang yang lain, yakni Mazda dan Subaru.
Ini akan menambah seru perbincangan mengenai kemungkinan mobil sport bermesin V8 atau mesin pembakaran lain yang menawarkan emosi mesin, sembari mengurangi emisi menuju target nol emisi global.
Advertisement
Menunggu Penerus Mobil Sport Lexus
Lexus telah mempensiunkan coupé RC dan LC miliknya dan belum memiliki rencana penerus di lini mobil sportnya.
Namun, Lexus sempat memamerkan konsep Electrified Sport pada tahun 2021 yang menekankan komitmen berkelanjutannya terhadap mobil performa. Konsep ini adalah model yang berbeda dengan GR GT3, untuk memasangkan penggerak bertenaga listrik ke dalam fondasi monocoque fiber carbon yang sama dengan milik GR GT3.
Selain itu, siluet kabin belakangnya juga mirip, yang akan membuat Lexus memiliki dua supercar yang saling memiliki hubungan erat dalam lima tahun ke depan, meski akan berbeda dalam sistem powetrainnya.