KPU Purbalingga Siapkan Perahu Karet Jemput Pemilih Terisolasi

Upaya itu dilaksanakan untuk mendongkrak partisipasi dalam pemungutan suara.

oleh Aris Andrianto diperbarui 08 Des 2015, 15:38 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 15:38 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Purbalingga - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan perahu karet untuk 122 pemilih Pilkada 2015 di Dusun Jomblang, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang.

Warga Dusun Jomblang harus menyeberangi Sungai Gintung selebar 75 meter untuk menjangkau TPS terdekat. Jika tidak lewat sungai tersebut, mereka harus memutar 25-30 km.

Ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni mengungkapkan pihaknya menggandeng TNI dan Polri untuk menyediakan perahu karet untuk menyeberangkan 122 pemilih di Dusun Jomblang.

"Kami nanti menyiapkan perahu karet guna mengangkut para pemilih untuk mencoblos, karena harus menyeberangi Sungai Gintung. Sungai tersebut kedalamannya mencapai 1-1,5 meter, sehingga diperlukan perahu karet untuk mengangkut mereka. Sebab, kalau menggunakan jalan darat cukup jauh antara 25-30 km," kata Sri, di Purbalingga, Selasa (7/12/2015).

Dikatakan Sri, upaya itu dilaksanakan untuk mendongkrak partisipasi dalam pemungutan suara. Sebab, berdasarkan pengalaman pemilu atau pilkada sebelumnya, hanya sedikit warga Dusun Jomblang yang ikut pemungutan suara karena sulitnya medan.

"Misalnya, pada Pilkada 2010 lalu, dari 121 warga yang tercatat, hanya 5 orang yang menggunakan hak pilihnya," ujar Sri.

Komandan Kodim (Dandim) 0702 Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin mengungkapkan perahu karet sudah mulai stand by sejak jam 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

"Perahu karet dan berbagai macam peralatan pendukung seperti pelampung dan tali sudah kami siapkan. Kami juga telah melakukan simulasi untuk menyeberangkan warga pemilih," kata Dedi.

Dari simulasi yang dilakukan, butuh waktu sekitar 2 menit untuk menyeberangkan warga yang jadi pemilih.

"Akan ada 40 kali penyeberangan pulang pergi. Dari simulasi, warga sudah siap untuk diangkut dengan perahu karet," kata Dedi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya