Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) enggan mengundang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mendaftar sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Repot ah kalau undang Ahok. Nanti kita disuruh minta izin sama TemanAhok. Temannya yang mana coba. Pokoknya terserah Ahok lah, kita enggak mikirin," kata Ketua DPP PDIP Hugo Pareira, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Meski demikian, PDIP tetap membuka pendaftaran untuk calon dari luar partai. Mereka pun, kata Hugo, akan mendapat kesempatan yang sama dengan calon dari internal partai. Calon gubernur akan dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
"Dalam hal ini tentu DKI penting dan wewenang Ibu Ketum menentukan. Beliau akan mempertimbangkan hal khusus ini," jelas dia.
Selain itu, dipertimbangkan juga elektabilitas sang kandidat yang akan diukur melalui survei. Calon gubernur juga wajib memahami isu terkini tentang DKI Jakarta.
Hugo mencontohkan isu seperti penggusuran dan reklamasi harus dipahami dan dijalankan sesuai garis partai.
"Dalam konteks penataan kota itu bukan tabu. Tapi penyelesaian penggusuran dilakukan secara manusiawi dan orang diperlakukan seperti manusia bukan seperti barang. Kita akan melakukan pendekatan pada rakyat," tandas Hugo.