Curhat Ahok Soal Kriminalisasi di Hadapan TemanAhok

Kasus Sumber Waras, Reklamasi, Ahok nilai sebagai langkah lawan untuk menjegal dirinya maju di Pilkada DKI Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Mei 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2016, 08:30 WIB
20160114-gubernur-jakarta-ahok marah
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai perjuangannya maju sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 semakin sulit. Sebagai calon independen, segala upaya penjegalan dilakukan lawan, termasuk kriminaliasi.

Hal ini disampaikan di hadapan TemanAhok pada acara TemanAhok Fair di Gudang Sarinah, Jakarta.

"Saya bilang kan dari awal, kalau sudah putus independen kita akan dihajar, difitnah, dikriminalkan. Tidak masalah, yang penting rakyat percaya," ujar Ahok, Minggu 29 Mei 2016 malam.

Indikasi itu sudah terlihat saat kasus pembelian lahan RS Sumber Waras kembali mencuat. Selesai Sumber Waras, muncul lagi kasus reklamasi. Dengan harapan, orang tak percaya lagi dengan Ahok yang selama ini dikenal bersih.

"Pak Heru (Calon Wakil Ahok Heru Budi Hartono) bilang sama saya, 'Pak, saya bayangkan makin dekat ini, diancam macam-macam sampai enggak bisa tidur," ungkap Ahok.

Belum cukup sampai di situ. Kalau niat kriminalisasi benar-benar dijalankan, pria berkaca mata itu akan ditersangkakan saja tanpa proses hukum lanjutan. Dengan begitu, Ahok tak bisa ikut Pilkada 2017.

"Karena UU Pilkada yang baru, kalau kamu tersangka, walaupun tidak diproses tidak bisa ikut Pilkada," terang Ahok.

"Kalau itu dilakukan negara akan kehilangan kepercayaan rakyat tinggal tunggu waktu jatuh," pungkas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya