Ahok Tegur Djan Faridz karena Pasang Iklan di TV

Menurut Ahok, dukungan dari PPP percuma apabila bentuk dukungan itu membuat dirinya dicoret dari pencalonan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Nov 2016, 16:32 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 16:32 WIB
Pemeriksaan Ahok di Mabes Polri hingga Remaja 16 Tahun Dipasung
Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diperiksa di Mabes Polri. Sementara pelajar 16 tahun dipasung orangtuanya.

Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegur tim PPP Djan Faridz terkait iklan dukungan terhadapnya di salah satu televisi.

"Makanya itu saya enggak tahu. Kita udah tegur dari timses ke Djan Faridz. Menurut kami itu nggak boleh. Karena dia bukan partai resmi pendukung kami, tapi kami minta setop dia udah setop," ujar Ahok di Petojo Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).

Menurut Ahok, dukungan dari PPP percuma apabila bentuk dukungan itu membuat dirinya dicoret dari pencalonan.

"Ya kalau itu bukan mau nolong kita dong. Kami ngerti kalau pasang iklan pencalonan akan dicabut, kami ngerti pasang iklan di TV mahal. Ngapain lu begitu? Saya gila juga enggak. Aku dites gilaku wajar kok," ucap Ahok.

"Enggak ada izin tiba-tiba nongol. Kalau itu bahaya loh, udah jelas kalau pasang iklan itu hukumnya didis (diskualifikasi). Kalau gitu ngapain? Partai saya udah lengkap kok, ngapain dukung saya kalau saya didiskualifikasi biar enggak nyalon?" tambah Ahok.

Ahok menyebut sudah menelepon Djan Faridz meminta iklan dukungan terhadapnya dihentikan.

"Kita udah hubungi langsung ke orangnya ini harus setop. Enggak bisa. Ini bukan mau menolong, bisa bikin kita enggak ikut loh," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya