Liputan6.com, Jakarta Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo mengatakan, setiap warga negara mempunyai tanggung jawab membangun negara dengan ikut menggunakan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2017 mendatang.
‎
"Karena itu (golput) melepaskan tanggung jawab untuk ikut membangun negeri ini menjadi lebih baik. Perkara kalah atau menang, yang penting adalah pelajaran demokratisasi yang semakin maju. Kita tidak pernah tahu yang akan menang siapa, yang akan kalah siapa," ujar Suharyo usai Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di kantor KWI, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Dia mengungkapkan, kondisi politik saat ini berbeda dengan masa sebelum reformasi. Pemilihan Umum saat itu terlihat tidak serius mendengarkan aspirasi masyarakat. Sehingga pada masa itu, KWI sempat mengeluarkan seruan untuk tidak mewajibkan warga menggunakan hak suaranya.
Advertisement
"Kalau saya ingat baik-baik, satu seruan dari konferensi ini yang paling heboh adalah seruan pada tahun 1997. Pada waktu situasi politik sedemikian rupa, pemilu itu hanya main-main. Kelihatannya sungguh-sungguh tapi main-main. Maka pada waktu itu dikatakan, kalau Anda tidak memilih, tidak berdosa," ujar dia.
"Dan sekarang setelah pemilihan umum itu menjadi semakin baik, umat Katolik didorong jangan sampai golput," demikian Suharyo.