Liputan6.com, Jakarta - Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dana yang diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dari electronic road pricing (ERP) sekitar Rp 5 triliun. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk menyubsidi pengadaan bus.
"Pemda akan mendapat sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun, yang nantinya akan digunakan untuk menyubsidi pengadaan bus sehingga warga yang mendapatkan upah minimum provinsi (UMP), penyandang disabilitas, dan lansia tidak perlu membayar biaya transportasi bus," kata Ahok saat menerima aspirasi masyarakat di Rumah Lembang, Jakarta, Kamis 24 November 2016.
Ahok mengatakan, tugasnya untuk mengadministrasikan penerapan keadilan sosial. Karena itu, ia menginginkan warga Jakarta dari berbagai lapisan bisa mengakses semua fasilitas yang tersedia.
Advertisement
Menurut dia, ERP yang dibebankan untuk masyarakat berpendapatan menengah ke atas itu diharapkan dapat mewujudkan keadilan sosial, terutama terkait transportasi.
Untuk mengatasi kemacetan, Pemprov DKI juga menyiapkan 45 jalan tol dan jalan layang serta MRT yang menyambungkan antara Jakarta wilayah barat dan timur serta utara dan selatan. Selain itu, ia tengah menambah armada bus, termasuk bus gandeng tiga.
Dikutip dari Antara, calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut menambahkan warga yang tinggal di perumahan elite dan rusunawa di sekitar Depok, Tangerang dan Bekasi tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi.
"Nantinya bus ukuran metromini akan menggantikan peran angkot, trayeknya hingga ke dalam perumahan, tempat ibu dan bapak tinggal akan digantikan dengan bus baru," kata Ahok.
Ia menambahkan, setelah mengakhiri cuti pada 11 Februari 2017, Pemprov DKI akan merevitalisasi seluruh trotoar di Jakarta sepanjang 2.600 km.
Acara bincang-bincang di Balai Rakyat, Rumah Lembang, turut dihadiri warga dari berbagai komunitas suku di Jakarta, antara lain komunitas Papua, komunitas perempuan Karo, dan komunitas rusunawa Marunda. Sementara itu, jumlah donasi yang terkumpul pada Kamis (24/11/2016) kemarin, mencapai sekitar Rp 46 juta.