Djarot: Tak Manusiawi Membiarkan Warga Tinggal di Kolong Jembatan

Tak hanya itu, lanjut Djarot, pihaknya juga mensubsidi pendidikan, kesehatan, transportasi, biaya hidup kita tanggung.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Jan 2017, 21:14 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 21:14 WIB
20170113-Debat Cagub DKI 2017-Jakarta-FF
(ki-ka) Cagub DKI Jakarta nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana, nomor 2 Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat debat perdana Cagub DKI-Jakarta, Jumat (13/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menjawab pertanyaan tentang kesejahteraan dan penggusuran yang diajukan oleh moderator dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta.

Djarot mengatakan, Jakarta adalah ibu kota negara, di mana warganya tidak boleh tinggal di bantaran-bantaran sungai, kolong-kolong jembatan yang setiap hari kebanjiran.

"Sungguh tidak manusiawi kita membiarkan saudara-saudara kita puluhan tahun tinggal di kolong jembatan. Maka kami berkomitmen menyediakan rusun yang layak," ujar Djarot dalam debat perdana pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Tak hanya itu, lanjut Djarot, pihaknya juga mensubsidi pendidikan, kesehatan, transportasi, biaya hidup kita tanggung.

"Kebijakan ini harus kita ambil di samping menormalisasi sungai, sehingga banjir bisa berkurang. Karena itu di rusun-rusun kita ada masjid dan tempat bermain agar mereka bisa hidup dengan baik," pungkas Djarot.

Debat calon gubernur malam ini mengangkat tema sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi. Moderator debat adalah Ira Koesno, bersama empat orang panelis yaitu Imam B Prasodjo, Aceng Rahmat, Yayat Supriyatna, dan Enny Sri Hartati.

Debat selanjutnya akan dilaksanakan pada 27 Januari dan 10 Februari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya