Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah menegaskan akan memperbaiki data-data pemilih disabilitas pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Ia menyebut, pada putaran pertama Pilkada Ibu Kota 15 Februari, data pemilih disabilitas ada sekitar 5.000.
"Nanti putaran kedua kita rapikan data, kan data disabilitas ini sudah kita punyai, di Jakarta 5.000 lebih. Lalu dengan data yang baru nanti, yang belum diketahui fix-nya (totalnya)," ucap Ferry di Kantor KPU RI Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
Baca Juga
Dia menjelaskan, data pemilih disabilitas ini baru dapat dipastikan jumlahnya setelah 27 Februari mendatang. Tak hanya itu, Ferry juga memastikan data tersebut juga bersamaan dengan jumlah penyandang tunadaksa, tunanetra, tunarungu atau wicara, dan tunagrahita.
Advertisement
"Di data kita sudah berapa (penyandang disabilitas), cuma kan real-nya yang datang kemarin bertambah atau berkurang, kan baru nanti bisa dipastikan. Kalau di DKI real-nya setelah tanggal 27," ucap dia.
Ferry mengaku hingga saat ini belum maksimal memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang menggunakan hak pilihnya. Oleh karena itu, belum bisa diketahui apa saja perbaikan yang akan dilakukan. Sejauh ini, kata dia, pada putaran pertama lalu, hanya penggunaan huruf braille saja untuk penyandang tunanetra.
"Kami belum optimal untuk bantuan ke arah penyandang disabilitas yang spesifik. Kita baru mengelola aksesibilitas TPS, terus terkait braille template yang membantu tunanetra," ujar dia.
Ferry pun memberikan contoh bentuk perbaikan yang akan dilakukan agar Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi ramah untuk penyandang disabilitas.
"Misal di satu TPS ada tunadaksa. Yang pakai kursi roda misal 10 orang, berarti nanti TPS harus aksesibel untuk datang, masuk, mencoblos harus mudah, dan lain-lain. Itu yang akan kita upayakan," tutur dia.
"Termasuk misalnya ada yang tunarungu ada berapa orang, berarti kan harus ada interpreter yang harus menguasai atau bantu para tunarungu itu. Jadi itu yang membantu kita, kalau sudah fix datanya (penyandang disabilitas)," ucap dia.
Pelatihan bagi KPPS
Tak hanya itu, Ferry pun menyebut akan sebisa mungkin memberikan pelatihan kepada Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Tujuannya adalah agar dapat melayani pemilih disabilitas dengan baik.
"Kalau orang itu dilatih, dibintek untuk bisa diupayakan mengcover teman-teman disabilitas. Saya pikir mereka bisa. Misal di TPS ada tujuh orang, dua orang bisa dilatih untuk akomodasi pemilih disabel sesuai ketunaan, SOP-nya juga dikasih tahu," ucap dia.
"Yang disabilitas itu diawalkan, artinya dikasih kesempatan lebih awal untuk memilih supaya mereka enggak ngantri lama," Ferry menegaskan.