Ketika Ahok Berkampanye dalam Senyap

Ahok ingin pola kampanyenya seperti pada Pilkada 2012. Saat itu dia dapat dengan leluasa blusukan tanpa diikuti banyak orang.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Mar 2017, 06:51 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 06:51 WIB
Ahok
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperlihatkan strategi yang berbeda kala berkampanye pada putaran kedua Pilkada DKI 2017. Hal tersebut berbeda dengan yang ditampilkan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan, yang terlihat lincah berkampanye.

Ahok yang berpasangan Djarot Saiful Hidayat, yang juga petahana, justru lebih banyak rapat internal. Pada hari pertama kampanye Ahok, Selasa, 7 Maret 2017, diisi dengan sidang kasus dugaan penistaan agama.

Sedangkan hari kedua, Rabu, 8 Maret 2017, Ahok menemani Presden kelima Megawati Soekarenoputri menemui Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Sementara kemarin, Kamis, 9 Maret 2017, Ahok mengisi waktunya dengan menggelar rapat internal.

Menurut Ahok, alasannya memilih kampanye senyap dan tidak memberitahu media adalah agar lebih memudahkan blusukan. Ahok mengaku kesulitan bila harus blusukan secara bersama-sama alias ramai.

"Kan biar enggak terlalu ramai. Kita kalau terlalu ramai susah jalannya, ketemu orang susah," ujar Ahok di kawasan Pulogabung, Jakarta Timur, Jumat, 10 Maret 2017.

Ahok ingin pola kampanyenya seperti pada Pilkada 2012. Saat itu dia dapat dengan leluasa blusukan tanpa diikuti banyak orang.

"Kayak dulu saja penginnya," ucap Ahok.

Meski sudah empat hari kampanye senyap, Ahok menyebut tetap akan blusukan menyapa warga. "Kita kunjungin saja," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya