Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis survei terbaru terkait kecenderungan pemilih pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua ini. Survei yang digelar pada 31 Maret-5 April 2017 ini, memperlihatkan kedua pasangan calon (paslon) bersaing dengan ketat.
Demikian disampaikan peneliti SMRC, Deni Irvani, dalam pemaparannya, di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Ia menjelaskan, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot meraih 46,9 persen.
Baca Juga
Sementara untuk pasangan calon (paslon) nomor urut 3 meraup 47,9 persen. "Selisih kedua pasangan calon hanya sekitar 1 persen," kata dia.
Advertisement
Dalam survei SMRC, Ia mengungkapkan, tren dukungan kepada Ahok-Djarot mengalami kenaikan yakni 3,1 persen. Sedangkan, tren Anies-Sandi menurun sekitar 2,8 persen.
Jumlah sampelnya sendiri ada 800 orang dan dipilihnya dengan metode stratified systematic random sampling. Ada 446 responden (55,8 persen) yang diwawancara secara valid (response rate).
Margin of error atau toleransi kesalahan sekitar 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei SMRC dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Terkait dengan besarnya margin of error dalam survei itu, menurut Deni karena selisih suara yang hanya 1 persen.
"Margin of Error besarnya 4,7 persen. Artinya suara Anies atau Ahok bisa bertambah atau berkurang hingga 4,7 persen. Itu faktanya sekarang ini. Begitu pun Anies juga begitu," kata dia.
Besarnya Margin of error membuat siapa pemenang di Pilkada DKI Jakarta semakin sulit di prediksi.
"Margin of errornya aja 4,7 persen. Selisihnya 1 persen. Artinya tidak signifikan. Tidak tahu siapa yang unggul sebenarnya sekarang. Bisa Ahok, bisa Anies yang unggul pada waktu survei," Deni menandaskan.
Â