Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP memutuskan menngusung pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di Pilkada Sumatera Utara.
Pasangan ini resmi dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Minggu 6 Januari 2018 lalu. Djarot-Sihar dideklarasikan berbarengan dengan lima cagub-cawagub PDIP lainnya yang akan bertarung di Pilkada 2018.
Baca Juga
Pencalonan Djarot-Sihar sepertinya akan berlangsung mulus. Namun, peta berubah setelah PPP yang sebelumnya memberi sinyal akan berkoalisi memutuskan menunda dukungan ke pasangan ini.
Advertisement
Tanpa lampu hijau dari PPP, Djarot tak bisa mendaftar ke KPU. Jumlah kursi PDIP di DPRD Sumut yang hanya 16 belum memenuhi persyaratan.
Pencalonan cagub-cawagub di Pilkada Sumut butuh minimal 20 kursi atau 20 persen raihan total suara. Artinya Djarot-Sihar masih butuh 4 kursi lagi. Jumlah tersebut bisa tercapai jika PDIP-PPP sepakat koalisi. Partai Kabah itu punya 4 kursi di Sumut.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengaku partainya belum memberi lampu hijau kepada PDIP untuk berkoalisi di Pilgub Sumatera Utara. Dia mengaku ada serangkaian aspirasi partai yang masih dipertimbangkan.
"Aspirasi kami dengarkan, calon wakil gubernurnya mau dari PPP, ada juga aspirasi untuk di Sumut PPP netral saja lah, itu yang tadi disampaikan," ujar Arsul di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2018.
Belum Ada Jawaban
Menurut Arsul, Djarot sebagai perwakilan PDIP belum bisa memberi jawaban. Dia menjelaskan, kedua pihak di level DPP harus bertemu sebagai jalan keluar.
"Jadi, Pak Djarot bukan tidak menerima, tapi dia tidak bisa menjawab, kan sebagai pengantinnya. Ini (tugas) para ortulah, mungkin besok pagi dibahaslah," ucap dia.
Diketahui, PDIP diwakili Djarot Saeful Hidayat telah melakukan perundingan internal selama lima jam. Bersama petinggi PPP, mulai dari Ketua Umum Romahurmuziy hingga perwakilan DWP dan DPC Sumut, mengerucut pada hasil penundaan keputusan.
"Jadi kami tadi bersama Pak Djarot, dukungan terhadap mereka (PDIP), kita endapkan dulu dan tentunya level pembicaraan ada di DPP kedua pihak dan mencari titik temu terbaik," jelas Asrul.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement