Fokus Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Cuti dari Ketum PSSI

Edy Rahmayadi memutuskan untuk cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

oleh Reza Efendi diperbarui 11 Feb 2018, 15:09 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 15:09 WIB
Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Liputan6.com/Reza Efendi)
Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Edy Rahmayadi memutuskan untuk cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dirinya akan fokus mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2018 sebagai bakal calon Gubernur.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini menyatakan, keputusannya untuk cuti dari Ketum PSSI karena enggan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi, terutama dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

"PSSI mandat rakyat. Saya putuskan cuti, terhitung saat saya mulai dinyatakan resmi sebagai calon gubernur. Saya tegaskan, sebelumnya saya tidak pernah menggunakan PSSI untuk kepentingan pribadi. Kalau ada orang yang berbicara soal itu, sangat salah sekali," kata Edy Rahmayadi di Kota Medan, Sabtu (10/2/2018).

Diungkapkan Edy, tidak ada aturan di PSSI yang mengharuskan dirinya untuk cuti. Namun demikian, mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan ini menegaskan tidak ingin mengorbankan organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut. 

"Sangat banyak pekerjaan di PSSI. Tak mungkin mengorbankan organisasi yang benar-benar mandat rakyat," ungkap Edy Rahmayadi.

 

Cuti 12 Februari-31 Juni 2018

Bahas Dua Agenda, Kongres PSSI 2018 Resmi Dibuka Edy Rahmayadi
Ketum PSSI Edy Rahmayadi saat tiba dalam kongres PSSI 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (13/1). Agenda kongres ini adalah amandemen Statuta PSSI serta pembahasan rencana program strategis dan kerja PSSI di 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Edy menerangkan, dirinya akan resmi cuti dari jabatan sebagai Ketum PSSI terhitung mulai dari 12 Februari hingga 31 Juni 2018. Saat Edy cuti, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono akan menggantikan posisinya untuk sementara waktu. 

"Sekjen sebagai pembantu utamanya dan para Exco. PSSI sangat demokrasi, tidak bisa memutuskan hal-hal tertentu tanpa ada sifat pembinaan," terangnya. 

Menurut Edy, seandainya dirinya terpilih jadi Gubernur Sumut, pastinya sudah tidak akan ada masalah, karena sudah tidak ada lagi persoalan kampanye. Tetapi yang ditakutkan Edy, orang bisa saja beranggapan dirinya menggunakan PSSI untuk kepentingan pribadi.

"Kalau ada hal-hal yang krusial di PSSI, tetap minta izin pada saya. Tapi tidak bersangkutan dengan publikasi massa atau kegiatan-kegiatan kampanye di Sumut," tegasnya. 

Untuk diketahui, Edy maju dalam Pilgubsu didampingi oleh Musa Rajekshah (ERAMAS). Pasangan ini mendapat dukungan koalisi gemuk dari enam partai politik, yaitu Golkar, NasDem, Hanura, Gerindra, PAN dan PKS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya