Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Indo Barometer menyebut tingkat elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti) lebih tinggi dibanding pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil). Gus Ipul-Puti 45,2 persen, sedangkan elektabilitas Khofifah-Emil 39,5 persen.
Meskipun begitu, Partai Golkar yang mengusung Khofifah-Emil tetap optimistis kandidatnya akan memenangi kontestasi politik tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmuji pada Selasa, 3 April 2018. Ia mengatakan, selisih tingkat elektabilitas kedua pasangan calon dalam survei Indo Barometer sangat kecil. Apalagi, kata dia, survei dilakukan pada 29 Januari sampai 4 Februari 2018 lalu.
Advertisement
"Saat ini ada sekitar delapan lembaga survei secara konsisten menyatakan elektabilitas Khofifah-Emil secara tren naik cukup pesat," ujar Sarmuji.
Dia memaparkan, hasil survei Indo Barometer juga menunjukkan hasil elektabilitas Khofifah naik 13,5 persen menjadi 40,8 persen, sedangkan pada September elektabilitasnya hanya 27,3 persen.
"Sesuai hukum alam kalau tren terus menurun, tak ada yang bisa menahan laju penurunannya kecuali ada daya ungkit besar, dan saya tidak lihat ada daya ungkit besar pada Gus Ipul. Saya optimistis Khofifah akan memenangi Pilkada Jatim," kata Sarmuji.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bersatu Menangkan Khofifah-Emil
Untuk memenangkan Khofifah-Emil, Sarmuji mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan konsolidasi partai pengusung.
Konsolidasi dilakukan untuk memastikan semua parpol pengusung pada hari pencoblosan nanti memilih Khofifah-Emil.
Menurut Sarmuji, partai politik pengusung belum terlalu solid memilih Khofifah-Emil.
"Partai sedang berlomba untuk melakukan konsolidasi internal. Kami akan yakinkan pendukung agar tetap pada grup kami dan juga grup sebelah agar pendukungnya datang memilih kami (Khofifah-Emil) dan undecided voter masuk ke kami," paparnya.
Salah satu faktor yang memunculkan optimisme Golkar dapat memenangi pertarungan di Pilkada Jatim, kata Sarmuji, adalah kesetiaan pemilih perempuan.
Menurutnya, pemilih perempuan cukup solid dan tak gampang berpindah haluan. Dari berbagai survei, Sarmuji melihat pemilih Khofifah-Emil dominan perempuan.
"Kalangan perempuan susah berpindah hati. Kalangan perempuan susah sekali berpaling. Kalau sudah menyatakan sikapnya, siapa pun yang komandoi dan mengintervensi, dia insyaallah tidak akan berubah," jelas Sarmuji.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Advertisement