Liputan6.com, Palembang - Kasus dugaan ijazah palsu yang dialamatkan ke Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya terus diselidiki oleh berbagai instansi terkait.
Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel pun turun tangan untuk melakukan verifikasi data pendidikan terakhir di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) cawagub nomor urut 1 ini.
Bahkan, hasil verifikasi dari Disdik Sumsel sudah dikumpulkan dan akan diambil oleh anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel dan Mabes Polri.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Widodo, Kepala Disdik Sumsel, mereka melakukan penelusuran untuk menguak kebenaran dugaan ijazah palsu Mawardi Yahya, yang merupakan pasangan Calon Gubernur (Cagub) Herman Deru tersebut.
"Sedang berjalan (penelusurannya), kita sudah verifikasi. Saya dapat kabar kalau anggota Polri akan turun langsung untuk mengambil hasil verifikasi ini," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu (8/4/2018).
Disdik Sumsel melakukan pencarian data ke berbagai tempat di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel. Baik ke SMA terakhir yang tertera di ijazah Mawardi Yahya, maupun Disdik Kabupaten/kota yang menerbitkan ijazah tersebut.
Meskipun Widodo enggan membocorkan hasil verifikasinya, namun titik akhir penelusurannya usai pada akhir bulan Febuari 2018 lalu.
"Bukan kapasitas kami untuk membocorkan apa hasil verifikasi. Jika nanti sudah diserahkan dan boleh dibeberkan, saya akan beritahu ke media massa," katanya.
Â
Bersikap Profesional
Hingga berita ini diturunkan, pihak Disdik Sumsel masih menunggu anggota kepolisian mengambil hasil verifikasi dugaan ijazah palsu Mawardi Yahya.
Widodo juga menegaskan bahwa penelusuran kasus dugaan ijazah palsu Cawagub Sumsel 2018 ini, murni adalah pekerjaannya sebagai Kepala Disdik Sumsel.
"Ini tidak ada hubungannya antara saya dan Pilkada Sumsel. Memang tugas saya untuk melakukan tugas seperti ini. Jadi jangan dibilang saya mendukung atau anti salah satu pasangan calon (paslon)," katanya.
Â
Advertisement
Gelombang Demo
Sebelumnya, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumsel (AMS)Â melakukan aksi demo di beberapa lokasi. Aksi itu terkait dugaan pemalsuan ijazah salah satu kandidat calon wakil gubernur Sumsel.Â
Di demo pertama dilakukan di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel pada hari Kamis (18/1/2018). Demo tersebut berbarengan dengan pengumuman seleksi administrasi empat paslon Pilkada Sumsel.
Demo kedua yang dilakukan di depan kantor Disdik Sumsel, pada hari Kamis (8/2/2018), untuk mendesak Disdik Sumsel menelusuri dugaan ijazah palsu Mawardi Yahya.
Â