Liputan6.com, Buleleng - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) akan memperjuangkan revitalisasi semua pasar tradisional.
Tim pemenangan paket Mantra-Kerta Kabupaten Buleleng I Nyoman Sarjana mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan revitalisasi pasar tradisional di era globalisasi.
Ia menjelaskan, atensi dan animo masyarakat, figur Mantra-Kerta sudah dikenal masyarakat, terlebih pasangan calon ini sudah berpengalaman menjadi pemimpin di Kota Denpasar dan Bali. Namun saat ini mereka masih cuti karena mengikuti kampanye pilkada.
Advertisement
"Pengenalan terhadap figur Rai Mantra dan Sudikerta kalau dikalkulasi sudah dikenal hampir 65 persen. Kondisi ini sangat menguntungkan timnya, karena tim yang turun tidak terlalu sulit memperkenalkan figur Rai Mantra dan Sudikerta," ujar Sarjana seperti dilansir Antara, Kamis (19/4/2018).
Dia menilai, masyarakat sudah mengenal Mantra-Kerta, bahkan sudah menyebut kedua nama tersebut. Karena itu, kata Sarjana, pihaknya hanya tinggal memperkuat dengan sosialisasi program.
Menurut dia, visi kesejahteraan pedagang kecil dengan revitalisasi pasar tradisional dengan konsep Nawacandra sudah saatnya dilaksanakan dengan konsep aksi simpatik, salah satunya mengadakan blusukan pasar tradisional.
"Pada kampanye di Buleleng, tim blusukan di Pasar Banyuasri Buleleng, Bali. Animo masyarakat terhadap figur Mantra-Kerta ternyata diketahui masih sangat tinggi mencapai 65 persen masyarakat," kata Sarjana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tim KRB Buleleng Disambut
Tim Koalisi Rakyat Bali (KRB) Buleleng disambut masyarakat karena membawa nama Rai Mantra dan Sudikerta.
"Saya pendukung Rai Mantra dan berharap pedagang kecil jangan sampai tergusur oleh pasar modern," kata seorang pedagang pasar, Dewa Astawa.
Dia sangat berharap KRB bisa menang dan dirinya kagum dengan sosok Rai Mantra. "Saya kagum dengan siapa itu, Pak Ida Bagus Rai Mantra," kata Astawa.
Sosialisasi yang dilakukan Tim KRB di Pasar Banyuasri diakhiri dengan pertemuan beberapa pedagang sambil menikmati tipat cantok khas Buleleng.
Advertisement