Liputan6.com, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said enggan menandatangani kontrak politik dari Komunitas Lintas Asosiasi.
Kontrak politik tersebut disampaikan saat dialog Komunitas Lintas Asosiasi dan doa yang diberikan kepada Sudirman agar terpilih menjadi Jateng 1.
Namun, Sudirman Said mengaku dirinya tidak dapat menandatangani kontrak politik itu. Karena, kata dia, selain perlu mempelajarinya terlebih dahulu, ia juga tidak mau ada sikap tidak percaya kepada dirinya.
Advertisement
"Saya bukannya tidak mau tanda tangan. Kalau begini kita rasanya tidak saling percaya. Kalau bapak-bapak dan ibu percaya kepada saya, saya tidak akan lari. Saya akan memperhatikan semua masukan dan mencari solusi satu jika sudah duduk nanti," ujar Sudirman.
Dia kemudian mencontohkan salah satu permintaan menaikkan upah buruh. Sudirman tidak ingin menjanjikan kenaikan dalam persentase tertentu karena menurutnya perlu duduk dengan pengusaha dan organisasi buruh untuk mencari titik temu menguntungkan bagi semua pihak.
"Kalau saya tiba-tiba menandatangani kontrak untuk menaikkan upah buruh tanpa berunding dengan pihak pengusaha, tentu ini tidak bijak. Pemerintah sifatnya fasilitator, jembatan yang menghubungkan kepentingan buruh dan pengusaha," ucapnya.
Demikian juga, dengan permintaan menolak peraturan pemerintah pusat yang dianggap merugikan, seperti soal cantrang dan angkutan online.
"Saya tidak boleh melawan peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Karena pada dasarnya gubernur adalah kepanjangan pemerintah pusat. Tapi saya akan mendampingi perjuangan warga saya untuk mendapatkan solusi terbaik guna melanjutkan kehidupannya," jelas Sudirman.
Di akhir dialog, Sudirman Said memohon doa dan dukungan di Pilkada Jateng 2018 agar bisa memiliki kekuatan untuk memperjuangkan harapan dan keinginan masyarakat Jateng umumnya, serta asosiasi-asosiasi khususnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
27 Asosiasi
Sebelumnya, Komunitas Lintas Asosiasi mendoakan Sudirman Said terpilih memimpin Jateng periode 2018-2023. Doa itu disampaikan dalam acara dialog Lintas Asosiasi dengan Pak Dirman, Sabtu 2 Juni 2018 malam di Semarang.
Dalam kesempatan itu, hadir perwakilan dari 27 asosiasi, di antaranya asosiasi guru honorer dan pegawai tidak tetap, asosiasi angkutan online, persatuan guru swasta, dan persatuan guru TK.
Ada pula penyuluh pertanian, perhimpunan perempuan Indonesia, asosiasi buruh, komunitas disabilitas hingga perkumpulan merbot masjid dan mushola di Jateng.
Kepada Sudirman, para perwakilan asosiasi itu menyampaikan beragam persoalan yang dihadapi selama ini. Mereka berharap Sudirman terpilih sebagai gubernur Jateng, sehingga bisa membantu menyelesaikan permasalah yang membelit.
Perwakilan dari angkutan online misalnya, meminta Sudirman menolak Peraturan Menteri Perhubungan yang mereka anggap membatasi ruang gerak angkutan online.
Dari kalangan guru honorer dan pegawai tidak tetap berharap Sudirman dan Ida bukan saja meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga mengupayakan agar meningkatkan status mereka dari tenaga honorer menjadi pegawai tetap atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dari kalangan buruh meminta pemerintah provinsi bisa mengupayakan kenaikan upah. Demikian juga halnya dengan guru-guru swasta minta agar ada semacam upah minimum guru (UMG) agar guru-guru swasta bisa mendapat standar pengupahan yang pantas.
Ke-27 asosiasi yang hadir semuanya diberi kesempatan menyampaikan permasalahan, harapan, dan usulnya kepada Sudirman.
Â
Reporter : Dian Ade Permana
Sumber : Merdeka.com
Advertisement