Survei: Djarot-Sihar Unggul di Pilkada Sumut 2018

Survei Indo Barometer, kedua pasangan calon mengalami peningkatan elektabilitas dari hasil survei sebelumnya pada Februari 2018.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 13 Jun 2018, 16:04 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 16:04 WIB
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Reza Efendi)
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilkada Sumatera Utara 2018. Hasilnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) unggul sementara.

"Ini hasil suvei Indo barometer terbaru, Djarot-Sihar unggul," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Medan, seperti dilansir Antara, Rabu (13/6/2018).

Menurut hasil survei Indo Barometer, tingkat elektabilitas pasangan Djoss unggul tipis 37,8 persen dibandingkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang memperoleh elektabilitas 36,9 persen.

"Sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara tersebut sebesar 25,4 persen," ucap Qodari.

Dia memaparkan, dari proses yang dilakukan Indo Barometer, kedua pasangan calon itu mengalami peningkatan elektabilitas dari hasil survei sebelumnya pada Februari 2018.

"Dari hasil survei yang kita lakukan pada Februari lalu, Edy-Ijeck mengalami tren peningkatan dari 25,8 persen meningkat menjadi 36,9 persen atau meningkat 11,1 persen," kata Qodari.

Sementara itu, lanjut dia, pasangan Djoss yang tingkat elektabilitas sebelumnya 26 persen meningkat menjadi 37,8 persen atau mengalami peningkatan 11,8 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemenangan Ditentukan Kampanye

Salawat Badar Sambut Edy Rahmayadi di Tapanuli Tengah
Lantunan salawat badar para ibu mengiringi kedatangan pasangan Musa Rajekshah ini begitu tiba di Bandara Ferdinand Lumban Tobing. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Qodari menilai, penentu kemenangan dalam Pilkada Sumatera Utara itu akan ditentukan langsung melalui kerja-kerja yang dilakukan masing-masing pasangan calon di masa-masa akhir kampanye.

"Jadi, siapa yang kampanye lebih intens di saat-saat terakhir, mungkin saja akan keluar menjadi pemenang pemilihan Gubernur Sumatera Utara," tutur Qodari.

Survei dilakukan pada 26 Mei hingga 2 Juni 2018 dengan mengambil 800 sampel yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Metode yang digunakan multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuisioner, pihaknya mendapatkan hasil survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error lebih kurang dari 3,46 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya