Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin menyarankan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak bergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
Ngabalin mengaku ragu, PAN dapat berbuat banyak memenangkan Jokowi pada Pilpres yang digelar April 2019 mendatang.
"Sebaiknya tidak usah deh. Karena belum tentu anda datang juga memberikan dukungan dari semua dukungan PAN. Bahkan, mungkin orang-orang yang selama ini mendukung Pak Jokowi malah berhenti mendukung," kata Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Advertisement
Ngabalin berpendapat koalisi sembilan parpol yang telah dibangun untuk mendukung Jokowi sudah cukup solid. Apalagi, didukung oleh seluruh elemen relawan Jokowi yang ada saat ini.
"Sudah deh, tutup pintu, cukup. Kami enggak ada masalah di sini. Relawan semua siap mendukung Jokowi dua periode. Makanya kami bilang, lanjutkan," ucap Ngabalin.
Belum lagi, kata Ngabalin, Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang kerap kali berkomentar sinis atas pemerintahan Jokowi. Padahal, Ngabalin mengatakan PAN punya menteri di Kabinet Kerja.
"Hari-hari maki orang, hari-hari menyebutkan tidak ada baiknya Jokowi, tidak ada baiknya pemerintah. Kalau anda sebut pemerintah itu tidak benar, berarti anda kirim orang salah. Kan pemerintahan itu ada wakilnya PAN. Jadi, sudah deh enggak usah (gabung)," tandas Ngabalin.
Sebelumnya, koalisi pendukung Jokowi dikabarkan akan bertambah satu partai lagi. Kabar itu diindikasikan Sekjen PDI Hasto Kristiyanto dan Seskab Pramono Anung.
Namun, belum jelas partai mana yang akan ikut serta. PAN merupakan salah satu partai yang belum tegas menyatakan dukungan di Pilpres 2019.
Saksikan video pilihan di bawah ini