Sandiaga: Gerakan 2019 Ganti Presiden Sudah Ada Sebelum Saya Dampingi Prabowo

Sandiaga juga tidak ingin menilai gerakan 2019 ganti presiden sebagai bentuk dari kampanye.

oleh Ika Defianti diperbarui 28 Agu 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 07:10 WIB
Prabowo dan Sandiaga Temui Ketum PBNU Said Aqil Siroj
Bakal Cawapres Sandiaga Uno tiba di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8). Pertemuan tersebut merupakan lanjutan pertemuan antara Prabowo dan Said Aqil Siroj sebelum pendaftaran capres-cawapres, Senin (16/7/2018) lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku enggan mengomentari adanya gerakan #2019gantipresiden yang kini marak di masyarakat.

Sandiaga menyebut, gerakan itu sudah ada sebelum dirinya mendapat amanah mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Jauh sebelum saya diminta untuk dampingi Pak Prabowo itu sudah jalan duluan. Jadi saya tidak mau menanggapi karena mengganggu," kata Sandiaga di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2018).

Sandiaga juga tidak ingin menilai gerakan #2019gantipresiden sebagai bentuk dari kampanye. Sebab, dia beralasan, suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai kampanye atau bukan, merupakan wewenang dari Bawaslu dan KPU.

"Untuk mendefinisikan itu kampanye atau tidak kan ada panitia Bawaslu dan KPU," ucapnya.

Dia menyebut, pihaknya selama melakukan kegiatan di daerah telah berkoordinasi, sehingga dapat terus dalam koridor yang positif. Tidak menimbulkan kegaduhan ataupun pelanggaran persatuan.

"Jadi saya ingin mengingatkan, semua pastikan dalam koridor hukum yang berlangsung sejuk dan damai, rukun," jelas Sandiaga.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya