Ziarahi W.R Soepratman, Timses Jokowi Ingin Tiru Nilai Perjuangan Pahlawan

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan ziarah ini menjadi penting dalam konteks mempelajari keteladanan tokoh pahlawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2018, 01:15 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 01:15 WIB
Timses Jokowi berziarah ke Makam WR Soepratman (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)
Timses Jokowi berziarah ke Makam WR Soepratman (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ziarah ke makam pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman di Jalan Kenjeran, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (27/10/2018). Kegiatan itu sesuai dengan semangat Rakernas perdana yang diilhami perjuangan Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan Nasional.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan ziarah ini menjadi penting dalam konteks mempelajari keteladanan tokoh pahlawan. Termasuk mengingat jati diri berdemokrasi yang nilai perjuangannya kerap dilupakan.

"Konteksnya banyak karena ambisi kekuasaan orang lupa kita bisa seperti ini termasuk menjalankan demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat," ujarnya usai ziarah.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu berharap politisi bisa mencontoh keteladanan W.R Soepratman. Saat berjuang, ia merupakan sosok muda dengan penuh prestasi.

Hasto menuturkan, semangat perjuangan pahlawan itulah yang harus dicontoh. Ia mengingatkan agar mengikuti keteladanan tidak hanya meniru lahiriah belaka.

"Sosok muda yang penuh prestasi W.R Soepratman untuk mengingatkan seluruh para politisi agar keteladanan para pahlawan untuk bersama-sama mengukir prestasi bagi bangsa dan negara dengan berbagai cara termasuk cara kebudayaan ini harus kita ikuti bersama," tegasnya.

 


Kebetulan

Hasto mengaku ziarah ini secara kebetulan dilaksanakan usai perbincangan dengan Dewi Suharto, putri dokter pribadi sang proklamator Ir. Soekarno. Dewi mengutip sepenggal kisah W.R Soepratman, yang tidak mengetahui lagu Indonesia Raya ciptaannya menjadi lagu kebangsaan.

"Kemudian beliau wafat, ini juga sangat ajaib, tanggal 17 agustus 1938 di mana kemudian lagu yang diciptakan oleh W.R. Soepratman tersebut menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beliau wafat ketika saat itu lagu Indonesia Raya belum ditetapkan sebagai lagu kebangsaan," pungkasnya.

Pada ziarah ini Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf diwakilkan Sekretaris Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekretaris Dewi Suharto. Serta anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya