Jubir Prabowo-Sandi: Perda Syariah Bentuk Kearifan Lokal

Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai bahwa saat ini ada pihak yang berupaya memisahkan nilai-nilai agama dengan ideologi bangsa.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 16 Nov 2018, 08:25 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 08:25 WIB
Rohingya
Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai saat ini ada pihak-pihak yang berupaya memisahkan nilai agama dengan ideologi bangsa. Salah satunya upayanya adalah menolak Perda Syariah karena dianggap tidak sesuai semangat persatuan.

"Sejak awal Indonesia berdiri melalui nilai-nilai agama menjiwai ideologi kebangsaan Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai keagamaan," ujar Dahnil dalam keterangnya, Kamis 15 November 2018.

Dahnil menjelaskan soal perda syariah yang saat ini ditolak oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal landasan adanya perda itu berasal dari kearifan lokal dari suatu agama tertentu yang ada di daerah tersebut sejak lama.

"Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saja, beberapa UU kita diatur dengan merujuk syariat, contoh UU pernikahan. Bahkan, praktik ekonomi syariah merujuk kepada syariat Islam. Jadi, ideologi Pancasila sama sekali bukan ideologi yang sekuler yang mencampakkan nilai-nilai agama digeser sekedar menjadi urusan individu," terang Dahnil.

Dia mencontohkan, Perda syariah yang diterapkan di Provinsi Aceh merupakan salah satu bukti kearifan lokal yang diterapkan menjadi peraturan pada daerah tersebut.

"Begitu pula dengan upaya menjadikan Manokwari sebagai Kota Injil pertama di Indonesia. Ini juga merupakan kearifan lokal," kata Dahnil.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut juga mengingatkan, dalam kehidupan berbangsa yang berlandaskan pancasila, hal penting yang harus ditolak adalah upaya-upaya merusak toleransi antar umat beragama.

"Kelompok minoritas harus tetap terlindungi. Melindungi minoritas dan saling hormat menghormati yang tidak boleh dirusak, kebebasan mendirikan rumah ibadah sesuai dengan aturan dan dilindungi oleh negara terang harus dijamin," tegas Dahnil.

Bahayakan Pancasila

Oleh sebab itu lanjut Dahnil, pihak yang seolah mau menafsirkan pancasila sebagai ideologi sekuler dan tidak terkait dengan agama, berbahaya untuk Pancasila itu sendiri.

"Jadi, diskursus Ideologi sejatinya sudah selesai dan aneh bila ada parpol dan politisi yang masih bahas masalah ini, ini saatnya kita membuktikan bahwa Pancasila sebagai prinsip dasar kita berbangsa dan bernegara mampu menghadirkan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tutur Danhil.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya