Ma'ruf Amin: Ucapan Budek dan Buta Dipolitisasi

Ma'ruf pun didesak supaya meminta maaf atas ucapannya tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 18:06 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura.
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura. (foto: dokumentasi tim kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf)

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menilai ada upaya mempolitisasi ucapan budek dan buta yang dia sampaikan beberapa waktu lalu. Padahal perkataannya itu sudah jelas tidak menyinggung fisik. 

"Apa aja dipolitisasi," ucapnya di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Ma'ruf pun didesak supaya meminta maaf atas ucapannya tersebut. Ketum MUI itu mengaku tak ada maksud menyinggung sama sekali.

"Wong nggak menyinggung mereka kok minta maaf. Saya nggak menyinggung siapa-siapa," tegasnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menilai tidak mungkin Ma'ruf bermaksud menyinggung. Menurutnya, ada yang sengaja mempolitisir.

"Jadi jangan terus dipolitisir yang nggak karu-karuan. Itu hanya sebuah istilah. Gak ada niat kiai besar menciderai temen-temen kita yang difabel," ucapnya usai bertemu Ma'ruf.

Sejumlah penyandang disabilitas melakukan aksi protes kepada cawapres Ma'ruf Amin terkait ucapan "budek dan buta".

Mereka menuntut permintaan maaf karena merasa tersinggung. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun menyatakan, bahwa perkataan Ma'ruf Amin itu bisa menyinggung penyandang disabilitas.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya