Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir enggan mengomentari memanasnya hubungan Gerindra dan Demokrat. Dia tak mau ikut campur urusan koalisi Prabowo-Sandiaga.
"Saya nggak mau komen, itu masing-masing punya perbedaan di koalisi berbeda saya nggak punya hak mengkritisi Demokrat," ucap Erick di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Ketika ditanya apakah bakal melakukan komunikasi dengan Demokrat, Erick tetap menolak komentar. Dia lagi-lagi menegaskan urusan kepartaian diserahkan ke partai.
Advertisement
"Tidak itu masing-masing partai," ucapnya.
Erick Thohir menegaskan, tugasnya sebagai ketua tim adalah mengkonsolidasikan internal saja. Seperti ketika Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik relawan Jokowi karena walkout pada deklarasi pemilu damai.
"Bahkan seperti contoh kejadian di Monas pada saat itu ketika Demokrat mengkritik kita, kita langsung konsolidasi dengan relawan supaya ingat dari awal saya diminta memimpin, saya tidak mau pakai pertempuran tapi ini pesta demokrasi yang bersahabat dan bermartabat kemarin sahabat saya Sandiaga (cawapres nomor urut 2) di Jogja saya di Jogja hampir ketemu kalo ketemu seru juga pelukan lagi," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Demokrat-Gerindra Memanas
Sebelumnya, hubungan Demokrat memanas dengan Gerindra. Keduanya saling tagih janji untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga. Hal itu diawali karena Demokrat terlihat setengah hati memenangkan Prabowo.
SBY melalui Twitternya menjawab pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut dirinya berjanji mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, sang capres yang harus berkampanye karena superstar dalam Pemilu.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement