Debat Perdana, Capres-Cawapres Diprediksi Fokus Raih Simpati Massa Mengambang

Anna mengatakan dua pasangan calon akan banyak beradu argumen untuk meraih simpati dari calon pemiih yang belum menentukan pilihan.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 16 Jan 2019, 20:42 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 20:42 WIB
Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno
Dua pasang capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebelum pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat capres-cawapres perdana akan berlangsung pada Kamis 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Ajang debat ini tentunya akan menjadi sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya dari kalangan akademisi.

Pembina Klub Debat Universitas Indonesia (UI), Anna Amalyah Agus memprediksi dua pasangan calon presiden dan wakil presiden akan lebih banyak menyampaikan gagasan-gagasannya yang dianggap mampu menampik berita miring terkait mereka di pemberitaan.

"Debat menjadi penting mengingat saat ini publik sudah mengalami 'framing' dari media massa atau media sosial, baik petahana maupun penantang, yang belum menggali kontestan secara menyeluruh,” jelas Anna saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (16/1/2019).

Dia memperkirakan, dalam debat kali ini, dua pasangan calon akan banyak beradu argumen untuk meraih simpati dari calon pemiih yang belum menentukan pilihan. 

Karena itu, penting bagi para pasangan calon untuk menyampaikan gagasannya dengan padat dan jelas.

"Debat yang baik serta netral akan bermanfaat bagi para swing voter yang masih belum menentukan arah pilihannya, dan tentunya juga akan menjadi sebuah proses pendidikan politik yang baik di masyarakat,” kata Dosen Fakultas Ekonomi UI ini. 

 

Debat Kurang Menarik

Anna pun menyinggung keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberitahukan pertanyaan debat terlebih dahulu sebelum debat berlangsung.

Menurutnya, hal tersebut tidak lazim dilakukan dalam sebuah ajang debat, baik nasional maupun internasional. Anna menjelaskan, kunci memenangkan lomba debat adalah kemampuan berpikir cepat, analisa yang tajam, dan kemampuan presentasi yang menarik.

Wawasan yang luas tentu juga menjadi pertimbangan menentukan kualitas peserta debat. Sebab pertanyaan yang dilontarkan dapat meliputi berbagai aspek keilmuan.

"Kalau pada pemilu sekarang diberikan pertanyaan di awal, aspek penguasaan masalah, berpikir cepat dan presentasi yang menarik tidak dapat tereksplorasi dengan baik. Padahal itu adalah salah satu esensi utama dari aktivitas debat yang baik,” ungkap Anna. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya