Ipang Wahid Tak Laporkan Tuduhan soal Indonesia Barokah: Biar Suhu Terjaga

Timses Prabowo menuding Ipang Wahid berada di balik penyebaran Tabloid Indonesia Barokah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jan 2019, 10:31 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 10:31 WIB
Tabloid Barokah Indonesia
Selain tabloid Indonesia Barokah, Bawaslu Jabar temukan beberapa media cetak yang diduga berisi tentang capres-cawapres. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid, dituding berada di balik beredarnya Tabloid Indonesia Barokah. Hal itu dilontarkan jubir Timses Prabowo, Andre Rosiade.

Ipang telah membantah tuduhan tersebut melalui akun media sosialnya. Ia memilih tak memperpanjang masalah ini, termasuk kemungkinan melaporkan tuduhan itu ke polisi.

"Belum ada rencana. Karena, kan Andre bilangnya diduga," kata Ipang kepada Liputan6.com, Senin (28/1/2019).

Saat ditegaskan, apakah dirinya menyayangkan dengan tuduhan itu? Dia hanya mengatakan.

"Enggak apa-apa. Biar suhunya terjaga," ungkap Ipang.

Tabloid Indonesia Barokah mendapat sorotan belakangan ini. Isi media yang disebarkan di sejumlah masjid itu dinilai menyudutkan Prabowo.

Klarifikasi

Ipang memberi klarifikasi melalui akun Instagramnya. Ia menjelaskan, Indonesia Barokah adalah gerakan yang bersifat terbuka. Ia melanjutkan, siapa pun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi.

"Berkontribusi apa? Sebagaimana namanya 'Indonesia Barokah'; berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," tulis Ipang.

Ia menegaskan, Indonesia Barokah bukan organisasi. Entitas itu lebih tepat disebut kumpulan pemikiran dari banyak orang.

Latar belakang kemunculan Indonesia Barokah adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoaks.

Yang pasti, Indonesia Barokah ingin mengajak kepada kebaikan. "Menjauhi hasutan dan agenda-agenda provokatif. Mengingatkan kembali akan Islam yang rahmatan lil‘alamin," tegas Ipang.

Ipang tegas membantah keterlibatannya dalam tabloid Indonesia Barokah. "Sama sekali tidak ada," tulisanya dalam huruf kapital.

Ia bahkan bersumpah demi Allah, "Bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah."

Ipang menduga, gerakan terbuka yang isinya beragam menyebabkan Indonesia Barokah menjadi multitafsir.

"Tergantung kepentingannya. Tetapi secara substansi, sekali lagi seperti namanya, "Indonesia Barokah", gerakan ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," katanya.

Ia berharap penjelasannya bisa meredam fitnah yang dialamatkan pada dirinya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya