Sekjen PDIP Ajak Ibu-Ibu di Bandung Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Hasto menyampaikan kesejahteraan bangsa dimulai dari keluarga. Para ibu, kata dia, harus memiliki kesadaran untuk membentuk keluarga sehat, keluarga yang sejahtera dan mempersatukan keluarga.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 23 Feb 2019, 11:12 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 11:12 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengajak ibu-ibu di Bandung memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengajak ibu-ibu di Bandung memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. (Liputan6.com/Ratu Annissa)

Liputan6.com, Bandung - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengajak ibu-ibu di Bandung memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. Hasto mengatakan selama pemerintahannya, Jokowi memiliki berbagai kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

"Ibu-ibu semuanya kami mengharapkan dukungannya. Mari datanglah ke pintu-pintu rakyat, ke Posyandu, lakukan door to door, gerakan dari rumah ke rumah, sampaikan salam dari Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," ujar Hasto saat menghadiri deklarasi Paguyuban Rama Sinta di Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Sabtu (23/2/2019).

"Ketuklah pintu-pintu rakyat, sampaikan bahwa kepemimpinan Pak Jokowi akan terus berdedikasi bagi bangsa dan negara," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan kesejahteraan bangsa dimulai dari keluarga. Para ibu, kata dia, harus memiliki kesadaran untuk membentuk keluarga sehat, keluarga yang sejahtera dan mempersatukan keluarga.

"Karena inilah yang dilakukan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," ujarnya

"Kepemimpinan beliau adalah kepemimpinan yang selalu bersama seluruh rakyat Indonesia. Kepemimpinan yang menghadirkan kebijakan kebijakan untuk rakyat dimulai dari kesejahteraan rumah tangga itu," lanjutnya.

Bentuk kebijakan Jokowi yang telah dilakukan untuk mensejahterakan keluarga Indonesia adalah dengan pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada sekitar 92,5 juta rakyat. KIS diberikan untuk memenuhi hak masyarakat Indonesia untuk sehat. Selain itu, dalam pemerintahannya Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada lebih dari 13,2 juta rakyat Indonesia.

"Dengan keluarga yang sehat, keluarga yang pintar, maka inilah fundamen yang terpenting dalam pemerintahan Pak Jokowi. Bahwa kesejahteraan itu dimulai dari keluarga," jelasnya.

"Kami mengharapkan pergerakan kaum perempuan Indonesia khususnya di Jawa Barat akan benar-benar mewarnai pergerakan kemenangan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin," sambungnya.

Jokowi, lanjutnya, adalah sosok yang menomorsatukan keluarga dan berhasil membangun keluarga yang sejahtera.

"Sementara yang di sana tidak bisa membuktikan bagaimana keberhasilan itu dimulai dari keluarga. Mari kita bergerak serentak, satu komando, satu barisan, satu keyakinan, satu prioritas keluarga demi kesejahteraan keluarga kita menangkan Jokowi-Ma'ruf," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Sebarkan Hoaks

Selain itu, Hasto juga mengatakan, masyarakat Indonesia harus mencintai makanan tradisional.

Menurutnya, makanan tradisional Indonesia mencerminkan keanekaragaman NKRI. Walau berbeda-beda, namun saat disatukan memiliki cita rasa luar biasa.

"Ya mereka yang bisa memahami kuliner nusantara nggak akan berpikir hoaks, nggak akan berpikir fitnah, karena dengan sini kita bisa melihat betapa dari martabak, dari bakwan, ini semua menyatu menyajikan suatu hal yang menjadi satu cita rasa dengan varian bumbu-bumbuan yang luar biasa. Kita bisa melihat sambalnya saja itu bisa bermacam-macam," tutur Hasto di Restoran Sambara, Bandung, Jum'at (22/2/2019).

Hasto pun menunjukkan beberapa menu sebagai contoh. Di antaranya adalah pulen yang dibuat dari ketan goreng, bubur ketan hitam, dan manisnya gula serta santan yang dicampur kolak pisang.

Hasto menjelaskan, Presiden Pertama RI, Sukarno pun menekankan tentang pentingnya mencintai makanan tradisional Indonesia. Sukarno juga pernah menyajikan menu bubur khas Indonesia saat konferensi Asia-Afrika.

Bahkan, pada tahun 1964, Sukarno menulis sebuah buku yang diberi nama Mustika Rasa.

"Dari buku itu Bung Karno menegaskan, dari mulut dan perut, rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan import," ujar Hasto.

"Kami mengharapkan agar seluruh rasa cinta kita terhadap makanan indonesia dengan bumbu-bumbuan yang luar biasa bisa kita tingkatkan bersama-sama. Mari kita kembangkan makanan Indonesia dengan kekayaan gizi proteinnya untuk bersama-sama kita cintai sebagai bagian dari identitas nasional kita," tandasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya