Di Balikpapan, Jokowi Janjikan Jalan Tol dan Bendungan untuk Warga Kaltim

Jokowi mengungkap sejumlah proyek yang akan rampung dan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim) selama kampanye di Balikpapan.

oleh Abelda RN diperbarui 29 Mar 2019, 08:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2019, 08:10 WIB
Calon presiden nomor urut 01 Jokowi. (Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Calon presiden nomor urut 01 Jokowi. (Liputan6.com/Abelda Gunawan)

Liputan6.com, Balikpapan - Calon presiden nomor urut 01 Jokowi mengungkap sejumlah proyek yang akan rampung dan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim) selama kampanye di Balikpapan. Petahana ini menyinggung proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 kilometer yang sudah masuk tahap penyelesaian.

"Tahap pembangunannya tinggal 20 persen, akhir tahun ini sudah bisa diresmikan," katanya di Gedung DOME Balikpapan, Kamis (28/3/2019).

Jokowi mengatakan, jalan tol pertama di Kalimantan mampu mempersingkat waktu tempuh transportasi dua kota bertetangga. Jalan tol memangkas waktu tempuh menjadi sekitar 1 jam dari biasanya memakan waktu 2 hingga 3 jam perjalanan.

Jokowi sukses mendorong proyek jalan tol yang sempat macet sejak dicanangkan tujuh tahun silam. Proyeknya sendiri merupakan konsorsium PT Jasa Marga (Persero), Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat diwakili PT Adhi Karya (Persero).

Proyeknya terbagi lima seksi menghubungkan kilometer 13 Balikpapan-Samboja Kutai Kartanegara, Manggar-Bandara Sepinggan, Manggar, Samboja, Palaran dan Jembatan Mahkota II Samarinda. Karena terbengkelai bertahun-tahun menyebabkan total investasi melambung menjadi Rp 10 triliun  dari kisaran awal Rp 6,2 triliun.

Proyek jalan tol ini pun nanti rencananya diteruskan pengerjaannya hingga menyambung Bontang. Kota Samarinda-Bontang sejauh 121,8 kilometer yang butuh waktu tempuh sekitar 3 jam.

"Bukan hanya itu, nantinya disambung hingga Bontang," sambung Jokowi.

Khususnya di Bontang, Jokowi mengungkapkan rencana pemerintah membangun kilang pengolahan minyak seperti halnya ada di Balikpapan. Bontang dan Balikpapan dipersiapkan menjadi kota cadangan ketahanan minyak strategis bagi Indonesia wilayah timur.

"Selain itu juga bisa menyedot tenaga kerja bagi masyarakat lokal," imbuhnya.

Pertamina memang sempat merencanakan pembangunan kilang minyak Bontang kemampuan pengolahan 300 ribu barrel per hari, pertengahan 2015 silam. Proyek ini menjadi rencana strategis pembangunan empat kilang di Indonesia di mana lokasinya saat itu masih dirahasiakan.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Proyek Bendungan Teritip

Selain itu, Jokowi turut menyinggung penuntasan proyek Bendungan Teritip sebagai penyedia kebutuhan air baku warga Balikpapan, pertengahan 2017. Bendungan ini mampu mensuplai 250 liter air per detik bagi PDAM Balikpapan.

Pasokan air bersih menjadi masalah utama Balikpapan setiap masuk bulan kemarau. Sehubungan itu, Pemkot Balikpapan berinisiatf membangun Bendungan Teritip yang molor pengerjaannya sejak 2003 silam.

Pemprov Kaltim dan Balikpapan membangun Waduk Teritip yang diperkirakan menelan dana Rp 248 miliar. Pembangunan fisik waduk diatas lahan 110 hektare sudah dimulai pertenganan tahun 2014 lalu.

Waduk Teritip membekap Waduk Manggar dimana sebelumnya menjadi penyedia air satu satunya PDAM Balikpapan.

"Selain itu Bendungan Marang Kayu (Kutai Kartanegara) dan Tapin (Kalimantan Selatan) akhir tahun akan selesai," papar Jokowi.

Jokowi menyatakan, pembangunan infrastruktur menjadi pondasi Indonesia menuju negara maju di masa mendatang. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia memantabkan posisinya sebagai negara maju mencukupi kebutuhan 260 juta rakyatnya.

"Apa tidak bosen menjadi negara berkembang terus? Sudah saatnya kita maju ke depan," ujarnya.

Jokowi pun mengharapkan dukungan warga Kaltim dalam memenangkan pemilihan presiden 17 April nanti. Pada Pilpres 2014, Jokowi memperoleh suara mutlak 63 persen atas pesaingnya Prabowo Subianto.

"Saya yakin bisa diatas 70 persen pemilihan kali ini," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta pendukungnya menyosialisasikan raihan kinerja dicapai pemerintah lima tahun terakhir. Selain itu, warga Kaltim pun diminta turut menangkal penyebaran berita hoaks menyerang pemerintah.

"Kita tangkal bersama sama berita hoaks dan kampanye hitam menyerang pemerintah," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya