Indo Barometer: Ada 5 Indikator Kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019

Mayoritas pemilih muslim menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo, termasuk di kalangan santri.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2019, 06:06 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2019, 06:06 WIB
Moment Keakraban Dua Calon Presiden Usai Debat Pilpres 2019
Capres no. urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Capres no. urut 02 Prabowo Subianto berpelukan usai debat keempat Pilpres 2019 di Shangri-La Jakarta, Sabtu (30/3). Debat mengangkat tema tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.(Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin diprediksi bakal memenangkan kontestasi politik lima tahunan pada 17 April mendatang. Pasangan Jokowi-Ma'ruf diproyeksikan menang 61,3 persen dari pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli memaparkan, ada lima indikator yang bakal mempengaruhi kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Pertama, mayoritas publik merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai capres petahana. Responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi selama menjabat presiden sebesar 64,4 persen, sedangkan yang tidak puas hanya 31,6 persen.

"Kedua, penilaian kualitas personal Jokowi lebih baik daripada Prabowo," kata Hadi dalam pemaparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Kualitas personal ini terdiri dari beberapa aspek seperti kemampuan memimpin, ketegasan, kewibawaan, kepintaran atau intelektualitas, Islami atau taat beragama, bersih dari korupsi, berpengalaman, dan perhatian atau dekat dengan rakyat. Berdasarkan kategori ini, Jokowi unggul di hampir semua aspek, sedangkan Prabowo hanya unggul di aspek ketegasan dan kewibawaan.

Indikator lainnya yang mempengaruhi kemenangan Jokowi-Ma'ruf ialah tiga kartu baru yang diperkenalkan Jokowi-Ma'ruf saat debat beberapa waktu lalu. Tiga kartu ini, kata Hadi, sangat disukai masyarakat. Tiga kartu tersebut yaitu Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra Kerja (KPK).

"Program tersebut disukai masyarakat di atas 85 persen, namun yang kenal atau tahu, belum maksimal atau di bawah 40 persen," ujar Hadi.

Indikator keempat, mayoritas pemilih muslim menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo, termasuk di kalangan santri. Sebesar 45,5 persen responden beragama Islam menyatakan paling terwakili oleh Jokowi. Sedangkan 30 persen respoden Islam merasa paling diwakili oleh Prabowo Subianto. Sementara responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen.

Hadi menyampaikan, indikator kelima yaitu keunggulan Jokowi-Ma'ruf merata di berbagai segmen penting pemilih, seperti jenis kelamin, desa/kota, pulau, agama, usia, pendidikan, dan lain-lain.

"Lima indikator di atas, ditambah masih jauhnya selisih paslon 01 dan 02 menurut survei nasional Februari dan Maret 2019, merupakan penanda kuat kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf," pungkas Hadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Responden dari 34 Provinsi

Survei ini dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dari 34 provinsi, dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Responden merupakan WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Reporter: Hari Ariyanti

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya