BPN Tegaskan Instruksi SBY Tak Rusak Koalisi Prabowo - Sandiaga

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai imbauan SBY adalah hal yang biasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 16:18 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 16:18 WIB
Fahri Hamzah dan Fadli Zon Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang
Wakil Ketua DPR Fadli Zon tersenyum kepada awak media usai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta, Rabu (6/2). Fadli Zon dan Fahri mempertanyakan rencana pemindahan Ahmad Dhani ke Surabaya. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon menegaskan, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih solid. Meski, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan surat perintah yang melarang kadernya ikut dalam kegiatan inkonstitusional.

"Saya kira enggak ada. Semua masih hadir. Sekjen dan Waketum Partai Demokrat selalu hadir dalam pertemuan-pertemuan kita. Hampir tiap hari ketemu. Rasanya enggak ada masalah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Dia juga menilai, imbauan SBY adalah hal yang biasa. SBY, lanjut dia, hanya mengingatkan kadernya untuk tidak ikut-ikut berbuat curang dalam pemilu.

"Yang inkonstitusional itu adalah yang curang. Kecurangan itu adalah hal yang inkonstitusional. Saya kira imbauan Pak SBY itu bisa ditafsirkan seperti itu," kata Fadli.

Terkait tidak hadirnya petinggi Demokrat di acara deklarasi pertama kemenangan Prabowo-Sandi juga ditanggapi santai oleh Fadli. Menurut dia, ketidakhadiran itu hanya masalah teknis.

"Ya mungkin teknis saja sifatnya. Sama dengan Pak Sandi waktu itu kebetulan lagi sakit. Saya kira enggak ada masalah. Dan saya kira jangan ada upaya untuk memecah belah seperti itu. Walaupun ujungnya sikap parpol bisa ditentukan oleh partai masing," ucap Fadli.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Instruksi SBY

Salam Komando Prabowo dan SBY Usai Bahas Pemilu 2019
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi keterangan usai bertemu dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Jakarta, Jumat (21/12). SBY mengatakan ada kekhawatiran terjadinya kecurangan di Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, SBY sempat menginstruksikan kader dan pengurus partainya tidak ikut serta dalam kegiatan yang bertentangan dengan undang-undang dan konstitusi.

Instruksi itu dikeluarkan setelah proses pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4) lalu.

Selain meminta terlibat dalam kegiatan menentang dengan inkonstitusional, SBY mengingatkan kader dan pengurus Partai Demokrat terus membicarakan Tanah Air setelah pencoblosan. Serta pelaporan jika melihat pengumuman menjurus ke Arah konflik dan krisis yang membahayakan.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya