Survei SMRC: Pasca Deklarasi Capres 2024, Banyak Para Pemilih Kritis Dukung Ganjar Pranowo

Lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei yang dilakukan 25-28 April 2023, di mana melihat suara pemilih kritis terhadap kandidat calon presiden untuk Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Apr 2023, 16:36 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2023, 16:36 WIB
Ganjar Pranowo Resmi Ditetapkan Jadi Capres PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan nama Ganjar Pranowo untuk diusung maju sebagai Capres dalam Pilpres 2024. Penetapan itu digelar di Istana Batutulis, Bogor yang juga dihadir oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Jumat (21/4/2023). (Foto: Dokumentasi DPP PDIP)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei yang dilakukan 25-28 April 2023, di mana melihat suara pemilih kritis terhadap kandidat calon presiden untuk Pemilu 2024.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100%.

Adapun, hasilnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan raihan 20,8%. Di bawahnya ada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan 15,8% dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan 11,4%.

"Ini mengindikasikan bahwa Ganjar mengalami kenaikan signifikan dari 13% pada 4-7 April 2023, baru setelah keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, menjadi 20,8% pada 25-28 April 2023 baru setelah keputusan PDIP mencalonkan Ganjar," kata Deni dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023).

Untuk Prabowo sendiri dukungannya cenderung menurun. Sedangkan Anies mengalami kenaikan dalam survei SMRC lainnya.

"Sementara dukungan mereka pada Prabowo sebesar 18,3% menjadi 15,8%, dan pada Anies 10,7% menjadi 11,4% pada kurun waktu yang sama. Kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain," jelas Deni.

 


Survei Capres Cenderung Dinamis

Lebih lanjut, Deni memaparkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden dalam 3 tahun terakhir cukup dinamis. Pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat, sementara pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat.

Namun, mulai awal 2023, Prabowo kembali menguat, menggeser posisi nomor dua Anies, sejak Presiden Jokowi secara terbuka mendukung Prabowo. Puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia, di mana Prabowo mendapat dukungan 18,3 persen, dan Ganjar turun signifikan menjadi 13 persen pada 4-7 April 2023 dari 16,2 persen pada Maret 2023.

"Setelah itu, Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan pasca pengumuman Ganjar sebagai calon presiden oleh PDI-P. Sejak keputusan FIFA hingga pasca pengumuman PDIP, Ganjar mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20.8 persen, atau naik 7,8 persen," imbuh dia.

Sebagai informasi, Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik cellphone sebagai indikator pemilih kritis. Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.

Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telpon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah). Margin of error survei diperkirakan ±3.1% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya