SMRC: Elektabilitas PDIP di Kalangan Pemilih Kritis Naik Usai Umumkan Ganjar Pranowo Capres 2024

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada pemilih kritis, 25-28 April 2023, PDIP mendapat dukungan paling tinggi, 19,9 persen; selanjutnya Gerindra 12,4 persen; Golkar 9,3 persen; Demokrat 6,5 persen; PKS 6.1 persen; PKB 5,5 persen; dan Nasdem 3,6 persen.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 02 Mei 2023, 20:54 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 20:45 WIB
Kukuhkan Kerja Sama Politik, Megawati dan Ganjar Sambut Rombongan PPP di Kantor DPP PDIP
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan kriteria calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Suara PDIP di kalangan pemilih kritis nai usai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada pemilih kritis, 25-28 April 2023, PDIP mendapat dukungan paling tinggi, 19,9 persen; selanjutnya Gerindra 12,4 persen; Golkar 9,3 persen; Demokrat 6,5 persen; PKS 6.1 persen; PKB 5,5 persen; dan Nasdem 3,6 persen.

Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 3 persen. Masih ada 30,3 persen yang belum menentukan pilihan.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, dukungan pada PDIP di kalangan pemilih kritis pasca keputusan calon presiden cenderung naik, dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023 menjadi 19,9 persen dalam survei 25-28 April 2023.

Kenaikannya sekitar 3,8 persen. Sementara dalam kurun waktu yang sama, dukungan kepada partai-partai lain tidak mengalami perubahan berarti (perubahan di bawah 2 persen). Ini, menurut Deni, menunjukkan pencalonan Ganjar sebagai presiden oleh PDIP memiliki dampak elektoral yang positif pada partai tersebut.

“Keputusan PDIP mencalonkan Ganjar sebagai capres tampaknya berdampak positif terhadap PDIP. Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDIP di kelompok pemilih kritis menguat pasca pencalonan Ganjar,” simpul Deni melalui kanal YouTube SMRC TV pada Selasa, 2 Mei 2023.

Deni menjelaskan bahwa pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

"Mereka umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%." ujarnya.

 

Metode Random Digit Dialing

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan warga Jateng yang dipulangkan dari Sudan telah kembali ke wilayahnya. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan warga Jateng yang dipulangkan dari Sudan telah kembali ke wilayahnya. (Istimewa)

Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik cellphone sebagai indikator pemilih kritis. Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.

Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telpon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah). Margin of error survei diperkirakan ±3.1% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

 

Infografis Menerka Kandidat Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menerka Kandidat Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya