Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan platform Pemilu.AI sangat membantu para calon anggota legislatif (caleg) PSI dalam melakukan kampanye politik.
Apalagi, lanjut dia, caleg dari PSI banyak didominasi dari kalangan muda dan punya keterbatasan dana.
Baca Juga
"Buat kita ini skema yang sangat masuk akal. Kita dari dulu memang percaya dengan big data, kita harusnya memakai teknologi supaya biaya-biaya politik, biaya campaign lebih murah. Jadi ini bisa lebih efisiensi biayanya," ujar Grace di Djakarta Theater XII, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Advertisement
Grace pun menilai, penggunaan konsultan profesional memerlukan biaya miliaran. Meski ada konsultan yang menawarkan dengan harga murah, akan tetapi tidak dapat dipercaya.Â
"Saya lebih percaya big data karena bisa dipegang, ketimbang konsultan abal-abal yang sebenarnya biaya yang di quote lebih besar daripada yang ditawarkan oleh Pemilu.AI," ujarnya.
Sebelumnya, platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan generatif (artificial intelligence) atau AI dengan nama Pemilu.AIÂ telah diresmikan oleh Founder Pemilu.AI Yose Rizal pada Kamis (20/7/2023).
Pemilu.AI ini berkomitmen memberikan solusi permasalahan caleg dalam memahami karakteristik di konstituen di dapilnya dan memberi ruang untuk berkompetisi secara berintegritas dengan biaya yang terjangkau sehingga wakil rakyat mendapatkan manfaatnya.
"Ada 84 dapil DPR RI, 301 dapil DPR provinsi dan 2325 dapil kota/kabupaten. Jadi kita bisa bayangkan akan ada 300 ribu caleg yang akan berkompetisi," ujar Yose dalam peluncuran Pemilu.AI.
“Tiap dapil lebih dari 100 caleg yang akan berkompetisi dan tidak semua teman caleg dapat mengakses data dan informasi dan mengolahnya. Jadi strategi kampanye yang kita tahu biaya politiknya sangat besar," tambahnya.Â
Â
Kekhawatiran Grace Masalah Kebocoran Data
Grace pun juga mengungkapkan sedikit kekhawatirannya terkait kebocoran data pada penggunaan Pemilu.AI. Guna mengatasi hal ini, Grace menyatakan tidak akan terlalu terbuka di platform tersebut.Â
"Saya sih kemungkinan bakal pakai ini, tapi saya kemungkinan nggak akan terlalu terbuka seratus persen dan saya akan sembari liat, kira-kira cocok nggak sarannya dengan apa yang terjadi di dapil saya," ujar Grace Natalie.Â
Diakhir ia mengatakan akan tetap memilih Pemilu.AI karena orang Jakarta menggunakan media sosial yang mana setiap hari isu yang diterima berubah. Jadi penggunaan platform ini masih relevan untuk memantau perkembangan isu di masyarakat.
Â
Miranda Pratiwi
Advertisement