Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai bahwa calon presiden (cawapres) berperan penting dalam meningkatkan elektabilitas suara.
"Sangat penting, saya dua kali wapres tau bagaimana itu," ujar Jusuf Kalla di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
Baca Juga
JK menilai, suara cawappres berperan penting dalam dua hal, diantaranya meningkatkan elektabilitas dan membantu presiden dalam menjalankan tugas.
Advertisement
"Fungsi wapres itu ada dua, yakni meningkatkan elektabilitas dan kalau menang membantu presiden dalam menjalankan tugas pemerintahan," jelas JK.
Diketahui, Jusuf Kalla telah dua kali menjadi wakil presiden yaitu pada periode tahun 2004-2009 dan periode 2014-2019.
Sebelumnya, berdasarkan data survei Indikator Politik Indonesia, Prabowo sukses menempati peringkat pertama mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam survei tersebut Prabowo berhasil mendapatkan dukungan sebesar 36,8 persen, disusul Ganjar dengan 35,7 persen dan Anies yang hanya meraup 21,5 persen suara.
Menurut Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai bahwa kedekatan Prabowo dengan Jokowi berpengaruh pada tingkat elektabilitas Prabowo.
Anang menambahkan, selain kedekatan, adanya beberapa billboard Prabowo dengan Presiden Jokowi di Jawa Timur (Jatim), juga menjadi lampu hijau Presiden Jokowi untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Ini akan memberitahukan bahwa Prabowo itu bukan hanya Gerindra, atau bukan hanya pendukung Gerindra, tapi Prabowo itu didukung oleh Jokowi, dan Jokowi itu memiliki dampak yang bagus," kata Anang kepada tim Liputan6.com, Jumat 11 Agustus 2023.
Â
Yenny Wahid Siap Jadi Cawapres Anies
Sebelumnya, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyebut sedang melakukan penjajakan atau PDKT dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Namun, dia mengatakan bahwa komunikasi ini juga dilakukan dengan bacapres lainnya yakni Bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Semua sama, semua sama," kata Yenny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023.
Yenny mengungkapkan, jika saat ini komunikasi yang berjalan tengah meramu bagaimana strategi dan pasangan yang tepat untuk dipilih nantinya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Sehingga, dirinya menyebut belum bisa memberikan jawaban kepada siapa dia berlabuh nanti di Pilpres 2024.
"Ya tetapi kan politik di Indonesia itu tidak juga literal, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan di sana. Jadi ada soal koalisi, ada soal elektabilitas dan sebagainya. Itu semua kan masih diramu semua saat ini," ungkap Yenny.
"Semua orang masih berkomunikasi, semua orang masih melakukan negosiasi. Jadi kita lihat saja nanti," sambung dia.
Â
Advertisement
Yenny Lebih Dekat ke Siapa?
Lebih lanjut, saat ditanya dirinya lebih dekatan dengan bacapres mana, dia mengaku dekat dengan semuanya. Seperti dengan Anies, kedekatan dirinya lantaran Anies merupakan rektor Yenny saat berkuliah.
Sementara dengan Ganjar, mereka sama-sama berasal dari komunitas yang sama. Lalu dengan Prabowo, karena suami Yenny Wahid merupakan mantan kader Partai Gerindra.
"Jadi yang namanya komunikasi ya lancar dengan semua kandidat ini. Nah tentunya komunikasi ini membahas kemungkinan-kemungkinan ke depan, titik kolabirasi seperti apa. Kan belum final semua. Ya kita lihat dulu akan seperti apa," jelas Yenny.