Megawati: Presiden Memang Dipilih Rakyat, Tapi Tak Bisa Kalau Tidak Ada Rekomendasi Parpol

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengingatkan posisi presiden tidak mungkin bisa dipilih dalam pemilu tanpa adanya dukungan dari partai politik.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Okt 2023, 15:06 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2023, 15:06 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan DPP PDIP Prananda Prabowo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putranya sekaligus Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (dok PDIP)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengingatkan posisi presiden tidak mungkin bisa dipilih dalam pemilu tanpa adanya dukungan dari partai politik. Megawati mengakui, presiden memang dipilih oleh oleh rakyat langsung. Namun, sebelum dipilih calon presiden harus direkomendasikan parpol.

"Ada yang mengatakan presiden itu dipilih oleh rakyat, ya betul, tapi kalau tidak ada organisasi partai politiknya yang memberikan nama, itu kan sudah mekanisme itu untuk dipilih," kata Megawati Soekarnoputri pada pidato penutupan Rakernas IV PDIP,  Minggu (1/10/2023).

Mulanya, dia mengaku heran ada tudingan yang menyebutnya sombong lantaran menyebut Presiden Joko Widodo sebagai petugas partai.

"Saya sampai bingung, lha kok saya bilang Pak Jokowi petugas partai, kader, kok saya diomongkan namanya katanya terlalu sombong. Itu adalah AD/ART di partai kita," ujar Megawati.

Dia mengingatkan, semua kader PDIP adalah petugas partai. Dia pun petugas partai yang mendapat tugas sebagai ketua umum.

"Saya pun petugas partai lho, ditugasi petugas partai untuk menjadi dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum. Saya pun kader, enggak mungkin orang lain bisa tiba-tiba jadi ketua umum. Karena terus terang, saya ngomong ini, kalau orang luar yang dipilih, dan itu langgar AD/ART," beber Megawati.

Menurut dia, dia tak pernah diberi kesempatan menjelaskan terkait frasa "petugas partai" selama ini. Untuk itu, dia sampaikan petugas partai itu sesuai dengan AD/ART PDIP. 

"Kok kita enggak diberi kesempatan untuk ngomong ini, padahal dengan demikian sering kontradiktif," ungkap Mega.

Soal Cawapres Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membacakan rekomendasi Rakernas terkait Pemilu 2024. Pembacaan dilakukan di hari terkahir Rakernas yang digelar di JiExpo, Kemayoran, Minggu (1/10/2023). 

Rekomendasi pertama adalah pemenangan lewat gotong royong berbasis TPS. “Setiap partai anggota dan simpatisan wajib turun ke akar rumput berkomunikasi secara langsung dengan rakyat didukung oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hasto membacakan hasil Rakernas.

Rekomendasi kedua, Hasto menyebut pohaknya menyerahkan sepenuhnya terkait waktu pengumuman cawapres Ganjar Pranowo, pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Partai menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum PDIP Perjuangan, terhadap pengumuman calon wakil presiden yang akan mendampingi bapak Ganjar Pranowo, pada momentum yang tepat, dengan pertimbangkan dinamika politik, pergerakan tiga pilar partai di akar rumput,” jelasnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajak Jurnalis Salam Pancasila dan Merdeka

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama putranya sekaligus Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo melakukan sesi foto bersama wartawan peliput kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Awalnya, Megawati tiba di arena Rekernas IV PDIP pukul 11.30 WIB. Presiden Kelima RI itu datang bersama Prananda Prabowo menggunakan boogie car. Pada kendaraan itu, ada juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Yasonna Laoly.

Setelah tiba di lokasi wartawan berkumpul, Megawati bersama Prananda turun dari kendaraan.

Mega menyapa awak media dan berdiri di tengah-tengah tim peliput Rakernas IV PDIP. Prananda pun ikut menemani ibunya itu berfoto bersama awak media.

Setelah sesi foto selesai, Megawati tak berhenti. Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini mengajak awak media untuk melakukan Salam Pancasila.

"Salam Pancasila," kata Megawati sambil mengangkat tangannya.

"Salam Pancasila," teriak awak media membalas.

Tak sampai di situ, Megawati juga memekikkan Salam Merdeka sebanyak tiga sembari mengepalkan tangannya ke udara. Hal itu pun diikuti oleh puluhan awak media, "Merdeka, merdeka, merdeka."

Tak puas foto bersama, beberapa pewarta meminta swafoto dengan Megawati. Sambil tersenyum, Megawato memenuhi permintaan itu.

Setelah melakukan sesi itu, Megawati melanjutkan perjalanan menuju lokasi Rakernas. Diketahui, Megawati akan menghadiri dan memberikan arahan sebagai penutup kegiatan Rakernas IV PDIP.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya