Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitian Polling Institute merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret soal elektabilitas bakal calon wakil presiden yang akan maju di Pemilu 2024.
Hasilnya, dari simulasi tiga nama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ungguli lawannya, Menko Polhukam Mahfud Md dan Ketua Umum PKB Cak Imin.
"Pada simulasi tiga nama calon wakil presiden, dukungan untuk Gibran mencapai 33,8 persen," kata Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim dalam rilisnya secara virtual, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
"Dukungan untuk Gibran memang lebih unggul (33,8 persen). Namun, Mahfud tak berbeda jauh (33,7 persen), sementara Muhaimin jauh tertinggal (14,8 persen)," sambungnya.
Pada simulasi tiga pasangan, Polling Institute juga mendapati tingginya dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto Gibran, yang memperoleh 36,2 persen.
"Pada simulasi tiga pasangan, saat ini Prabowo-Gibran 36,2 persen, Ganjar-Mahfud 32,8 persen, dan Anies-Muhaimin 21 persen. Yang tidak menjawab mencapai 10,1 persen," kata Kennedy.
Adapun, Survei Polling Institute dilakukan dalam rentang 25-28 Oktober 2023, menempatkan 1.207 responden melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Â
Â
Â
Â
Survei LSJ Head to Head Dua Paslon:Prabowo-Gibran 52,8%, Ganjar-Mahfud Md 40,1%
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil riset terbaru mereka salah satunya soal head to head antar bakal pasangan calon yang maju di Pemilu 2024.
Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa mengungguli pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan, pihaknya mencoba membuat simulasi Pilpres putaran kedua yang diikuti oleh pasangan Prabowo-Gibran berhadapan dengan Ganjar-Mahfud.
"Ternyata sebanyak 52,8% responden menjatuhkan pilihan pada pasangan Prabowo-Gibran. Kemudian sebanyak 40,1% responden memilih Ganjar-Mahfud dan sebanyak 7,1% responden masih belum bisa menentukan pilihan," kata dia dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
Di sisi lain, saat Prabowo-Gibran dihadapkan dengan Anies Baswedan-Cak Imin, hasilnya unggul telak.
"Sebanyak 59,6% responden menegaskan pilihannya pada pasangan Prabowo-Gibran. Dan hanya 35,8% yang mengaku akan memilih pasangan Anies-Cak Imin. Sementara itu 4,6% responden masih undecided," ungkap Fetra.
Adapun, Riset LSJ kali ini merupakan kombinasi antara metode survei dengan analisis media monitoring dan penelitian kualitatif yang dilakukan pada tanggal 18 sampai dengan 26 Oktober 2023. Survei dilaksanakan terhadap responden yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Total sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat. Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,83% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Â
Â
Advertisement
Relawan ABJ Sampaikan Dukung Prabowo-Gibran
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bendega Resto, Denpasar, Bali, Selasa (31/10/2023). Pertemuan yang digelar disela-sela kunjungan kerja Jokowi di Bali ini membahas soal perkembangan politik nasional.
"Jadi Arus Bawah Jokowi diundang Pak Presiden dengan pengurus di Bali untuk ngobrol-ngobrol santai lah sambil makan siang tadi. Ada kunjungan beliau ke Bali kan. Lagi ada acara kemudian pas beliau jam makan siang ajak temen-temen diskusi dan ngobrol santai sambil bahas-bahas perkembangan lah nasional," kata Ketua Umum Relawan ABJ, Michael F Umbas kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Dalam pertemuan itu, Jokowi menceritakan soal keakraban saat dirinya makan siang bersama tiga calon presiden (capres) yakni, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Umbas menyebut Jokowi menilai bahwa politik seharusnya tak dibawa rumit.
"Ya itu Presiden bilang bahwa sebetulnya politik itu tidak mesti buat rumit dan dibuat saling bertentangan dan dengan situasi yang panjang ya antar semua kontestan. Juga disampaikan bahwa 'kemarin saya bisa ngobrol becanda-becanda dengan suasana keakraban yang sangat baik dengan semua capres' dan itu beliau menangkap niat baik semua kontestan sebetulnya baik," jelasnya.
"Jadi kalau semua ini bisa menyatu dengan, artinya persaingan itu tidak dibangun dalam suasana saling mempertajam dengan macam-macam apapun alasannya ya. Beliau ngomong itu, cerita tentang ini, 'kan kita semua masih Pancasila, masih NKRI gitu, masih Indonesia. Kita kan punya kecintaan yang tinggi pada Merah Putih' kata beliau (Jokowi)," sambung Umbas.