Â
Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) netral di Pilpres 2024. Hal itu ditunjukkan Jokowi ketika mengundang tiga bakal calon presiden untuk makan siang bersama di Istana Merdeka.
Baca Juga
"Ya, intinya pak presiden ingin menunjukkan kepada masyarakat beliau netral dalam konteks ini dan selalu bicara sama saya, kita netral," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Advertisement
Mantan Panglima TNI juga memastikan jajaran Kantor Staf Presiden bakal netral di Pilpres 2024.
"Kalau masuk KSP, saya jaga semaksimal mungkin netral," kata Moeldoko.
Menurutnya, Jokowi menjaga posisi tetap netral meski putra sulungnya Gibran Rakabuming menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
"Presiden betul-betul pada posisi bisa diharapkan masyarakat, khususnya netral sehingga kondisi nanti baik," pungkasnya.
Pada Senin (30/10) lalu, Presiden Joko Widodo mengundang tiga bakal calon presiden (capres) Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, untuk makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta.
Di ruang makan Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi bersama ketiga bakal capres itu duduk mengelilingi meja makan bundar.
Pada jamuan makan siang yang dimulai sekitar pukul 12.30 WIB itu, Jokowi mengenakan pakaian batik putih bercorak biru dan duduk di antara Ganjar Pranowo dengan batik merah dan Prabowo dengan batik coklat. Sementara itu, Anies Baswedan yang berpakaian batik coklat tua duduk berhadapan langsung dengan Jokowi.
Jokowi Soal Pemilu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para investor tidak takut untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi memastikan pembangunan di IKN terus dilanjutkan.
"Jadi kembali IKN ini adalah investasi masa depan kita investasi keberlanjutan Indonesia jadi kalau masih ada khawatir-khawatir apa, pak nanti gak dilanjutkan, undang-undang sudah ada didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR, apalagi," kata Jokowi pada acara Kompas100 CEO Forum di IKN, Kalimantan Timur, (2/11).
Jokowi kemudian bicara mengenai ketakutan investor terhadap pemilu. Menurutnya, suasana pemilu yang kadang menjadi panas adalah hal wajar. Tetapi, jangan sampai mengompor-ngompori.
"Takut apalagi, takut pemilu? Ini kadang apa kita ini sudah berapa kali pemilu langsung 2004, 2009, 2014, 2019 ya kalau mau pemilu hangat, agak panas enggak apa-apa, yang penting bapak ibu jangan beli kipas, ngipasi atau beli kompor manasin," ujarnya.
Advertisement
Perbedaan Wajar
Jokowi menyatakan, perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan hal wajar. Dia memandang rakyat semakin dewasa dalam berdemokrasi.
"Beda pilihan biasa, yang milih kan rakyat, kedaultan di rakyat, bapak seng ganteng apapun kalau rakyat gak seneng gimana, bapak seneng yang ndeso-ndeso seperti saya ini gimana," katanya.
"Ini pilihan rakyat persaingan dalam kompteisi pemilu biasa-biasa saja gak usah bapak ibu ini biasa di bisnis di ekonomi gak usah lah belajar jadi politikus ngomentari malah bisa keliru," tambahnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com