Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal unggahan di sosial media Twitter kini X yang disebut IPK-nya hanya 2.3 bila dikonversi dengan sistem penilaian di Indonesia. Gibran mempertanyakan si penggungah yang memiliki ijazahnya itu.
"Dia punya ijazah saya?" kata Gibran Rakabuming Raka kepada wartawan usai mendengar aspirasi masyarakat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga
Wali Kota Solo ini kembali bertanya apakah si pengunggah mengetahui semua nilai-nilainya.
Advertisement
"Enggak tahu saya, apa dia tahu nilai-nilainya?" ucap cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Putra sulung Presiden Jokowi itu tidak ingin mengambil pusing atas unggahan tersebut. Dia hanya berterima kasih atas masukan dari netizen.
"Masa sih? Ya ndak apa-apa lah. Terima kasih masukan-masukannya," tutur Gibran.
Ijazah Gibran disorot usai dibagikan oleh pemilik akun X @BangBudiKur dan viral mendapat banyak respons dari netizen.
Tampak dalam foto ijazah tersebut Gibran Rakabuming Raka mendapatkan gelar Bachelor of Scince of Marketing.
Predikat atau award atau nilai yang didapat Gibran yakni Second Class Honours Second Division.
"Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia," tulis akun X @BangBudiKur yang diunggah Senin (22/1/2024).
Penilaian Warganet terhadap Gibran Usai Debat Cawapres
Debat cawapres sudah berlangsung pada Minggu (21/1/2024) kemarin, tetapi riuh rendah perbincangan rangkaian debat keempat ini terus memenuhi media sosial. Lembaga riset pasar Continuum pun merilis hasil analisis big data di tiga platform media sosial yaitu Twitter atau X, TikTok, dan Youtube.
Hasilnya, pandangan publik dunia maya atau netizen terhadap masing-masing cawapres adalah Cak Imin atau Muhaimin Iskandar paling positif, Mahfud Md berkelas, dan Gibran terlalu banyak gimik. Hal ini dipaparkan oleh Peneliti Big Data Continuum Wahyu Tri Utomo, Senin (22/1/2024).
Lebih lanjut, lembaga riset di bawah naungan Institute for Development of Economic and Finance (Indef) ini mencatat positivity rate dari ketiga media sosial terbesar adalah pada cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar dengan angka 73,97%. Diikuti oleh Mahfud Md 69,02%, dan Gibran Rakabuming Raka 49,65%.
Tangkapan big data ini diambil dari 16.724 tweet, 42.439 komentar TikTok, dan 49.751 komentar di Youtube. Di mana cawapres nomor urut dua, Gibran dianggap paling gimik dan banyak dibicarakan di platform TikTok dengan angka 81,76%. Sementara Mahfud Md pembicaraan netizen terbanyak di platform Twitter dan TikTok yang cukup seimbang. Sementara Cak Imin banyak dibicarakan di platform Twitter dan TikTok.
"Kenapa coba kita elaborasi dari beberapa sosial media karena ternyata setelah kita analisis itu ada ada beberapa pola dari tiap cawapres, terkait bagaimana mereka menggunakan sosial media untuk mengkampanyekan program ataupun juga visi misinya," kata Wahyu.
Dia menambahkah analisis pendapat masyarakat di tiga platform medsos ini berupa analisis eksposur perbincangan, analisis sentimen, dan analisis topik perbincangan. Ini, kata dia, tidak termasuk perbincangan media dan buzzer yang jumlahnya cukup banyak.
Advertisement
Gibran Paling Gimik tapi Paling Populer
Dalam tangkapan data medsos pada 21 sampai 22 Januari 2024, terdapat 108.914 perbincangan terkait debat cawapres pilpres 2024 dari 85.988 akun media sosial. Lalu, siapa cawapres yang paling banyak disorot publik?
Tercatat, Gibran menjadi yang paling populer dengan mendominasi 50,21% percakapan di media sosial atau setengah dari netizen membicarakan Walikota Solo tersebut usai debat cawapres. Baru kemudan diikuti oleh Cak Imin dengan 30,29%, dan Mahfud Md dengan 19,5%.
"Proporsi Gibran ini di semua sosial media itu mendominasi, baik di Twitter, YouTube ataupun juga di Tiktok," tambahnya.
Namun, Wahyu menekankan banyak perbincangan ini bukan berarti selalu positif, bisa saja merupakan sentimen negatif atau begitu juga sebaliknya. Dia menjelaskan Cak Imin dinilai netizen lebih positif karena ada peningkatan dalam sisi performa dibandingkan debat cawapres sebelumnya.
Sementara, Mahfud Md dinilai masih sama seperti dengan yang sebelumnya dengan kapabilitasnya sebagai akademisi dan orang yang sudah menjabat berbagai jabatan pemerintahan. Namun, kali ini Mahfud Md dinilai lebih berkelas.
Untuk Gibran, netizen menilai berbeda dari yang debat pertama yang penuh pujian. "Banyak netizen yang menilai Gibran terlalu banyak bermain gimik dan kurang fokus pada pada materinya," tambah Wahyu.
Media Sosial Andalan Tiga Capres-Cawapres
Menurutnya, media sosial sangat memengaruhi bagaimana pilihan netizen pada Pemilu 2024 ini. Termasuk bagaimana melihat performa saat debat. Tercatat, capres-cawapres Prabowo-Gibran menggunakan media sosial TikTok dan Youtube sebagai andalan.
"Tiktok itu jadi media sosial dengan sentimen positif tertinggi dari paslon Prabowo dan Gibran sedangkan Twitter itu menjadi sentimen positif paling rendah," bebernya.
Adapun pasangan Ganjar-Mahfud tuai sentimen positif di Twitter atau X. Namun media sosial andalan adalah Youtube dan Tiktok. "Twitter itulah banyak sekali pujian yang yang disampaikan kepada Mahfud," kata dia.
Terakhir, pasangan Anies-Cak Imin vokal di Twitter/X dan menjadi andalan bagi pasangan ini untuk menyampaikan visi misi. Platform X juga memberikan komentar positif bagi pasangan ini.
"Namun sering diperbincangkan bukan berarti didukung agak riskan juga ketika sering diperbincangkan, tapi isinya adalah kritik-kritik atau hal-hal yang dinilai justru menjatuhkan elektabilitas," ungkapnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement