Jumatan di Jakarta Utara, Anies Baswedan dan Cak Imin Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Nurul Huda, Jalan Cemara, Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024).

oleh Winda Nelfira diperbarui 01 Mar 2024, 14:45 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 14:45 WIB
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Nurul Huda, Jalan Cemara, Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024). (Foto: Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Nurul Huda, Jalan Cemara, Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024).

Pantauan Liputan6.com, selesai salat Jumat di Masjid Nurul Huda sekira pukul 12.50 WIB. Nampak, Anies dan Cak Imin sama-sama mengenakan baju koko lengan panjang berwarna putih.

Masjid itu berjarak tak jauh dari Jakarta Internasional Stadium (JIS). Menurut Anies, ia dan Cak Imin memilih salat di Masjid Nurul Huda, Jakarta Utara karena ingin bersilahturahmi dengan warga yang tinggal di kawasan itu.

"Jadi kami memilih salat Jumat di sini untuk sekaligus menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepda seluruh warga di Kampung ini, yang pada saat kami kampanye terakhir di JIS mereka menjadi tuan rumah," kata Anies.

Anies bercerita, warga yang ada di wilayah itu amat berjasa saat gelaran kampanye akbar AMIN di JIS pada 10 Februari 2024. Bahkan, kata Anies warga di lokasi itu, rela membiarkan masa pendukung AMIN beristirahat di rumah-rumahnya.

"Tidak terbilang lagi jumlahnya berapa, puluhan ribu yang berada di kampung ini ditampung seperti tamu oleh warga di sini, ketika hujan mereka dibukakan pintu masuk ke rumah, tinggal di dalam rumah, berteduh dalam rumah, disiapkan makan minum disambut seperti tamu mereka sendiri," kata dia.

"Dan masjid ini menjadi salah satu tempat berkumpul, cerita kebaikan warga kampung ini beredar banyak sekali di sosmed. Mereka yang datang dari berbagai tempat merasakan kehangatan ke saudara," sambung Anies.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menjadi Teladan

Oleh karena itu, lanjut Anies ia dan Cak Imin sengaja datang menyampaikan terima kasih dan apresiasi.

Warga, kata dia, telah menjadi teladan menjaga silahturahmi.

Senada dengan Anies, Cak Imin juga mengucapkan terima kasih. Dia berharap kebersamaan AMIN dengan warga bisa terjaga lama.

"Semoga ini menjadi kebersamaan yang langgeng karena disatukan dalam satu niat mewujudkan perjuangan perubahan yang lebih baik," ujar dia.

 


PKS Belum Buka Opsi Usung Anies di Pilkada DKI

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons prediksi yang menyebut kemungkinan bakal mengusung nama Anies Baswedan sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Prediksi ini muncul apabila Anies kalah dalam pilpres 2024.

Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta, Abdul Aziz, menyatakan saat ini pembicaraan ihwal pilkada DKI Jakarta belum terjadi di internal PKS. Partainya, kata Aziz, tengah fokus mengawal perolehan suara PKS di pileg dan pilpres 2024.

"Kami masih fokus mengawal suara presiden dan caleg-caleg kami, belum membahas tentang pilgub," kata Aziz saat dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Selain itu, partainya optimis pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran. Aziz menegaskan, PKS akan memperjuangkan Anies Baswedan memenangkan putaran kedua pilpres 2024 terlebih dahulu.

"Insyaallah Pak Anies akan menang dan jadi Presiden RI di putaran kedua," ujar Aziz.

Meski begitu, Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun. Sebab, sementara ini kursi PKS di DKI Jakarta belum cukup untuk dapat mencalonkan gubernur sendiri.

"Semua opsi dan koalisi sangat mungkin dilakukan karena kursi PKS di DKI belum cukup untuk mencalonkan gubernur sendiri," ucap Aziz.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya