Rektor UBK Dorong Bawaslu Perkuat Pengawasan di Pilkada 2024

Putusan MK harus menjadi atensi bagi Bawaslu untuk mengawasi kecurangan dalam Pilkada serentak 2024 pada 27 November 2024 mendatang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Agu 2024, 09:05 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 09:01 WIB
Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Dr. Didik Suhariyanto (Istimewa)
Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Dr. Didik Suhariyanto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Dr. Didik Suhariyanto mendorong Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) meningkatkan pengawasan pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang memiliki sifat final kekuatan hukum mengikat (final and binding).

Didik menjelaskan, putusan MK harus menjadi atensi bagi Bawaslu untuk mengawasi kecurangan dalam Pilkada 2024 pada 27 November 2024 mendatang.

"Penerapan nilai-nilai Pancasila perlu digaungkan untuk menghindari pilkada curang. Kita perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tahapan Pilkada," ujar Didik dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Senin (26/8/2024)

Ia menjelaskan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), maka diperlukan peningkatan pengawasan dan respons yang cepat terhadap pelanggaran pemilihan umum.

"Bawaslu dapat membantu mencegah konflik politik dan ketegangan yang dapat muncul akibat proses dan dinamika dalam pelaksanaan Pilkada serentak," kata dia.

Bawaslu juga diminta untuk dapat mengidentifikasi, mengatasi, dan melaporkan masalah dengan tepat terkait pelanggaran administratif, pelanggaran kode etik, tindak pidana pemilu, pelanggaran hukum lain terkait penyelenggaran pemilu/pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Didik juga mendorong jajaran Bawaslu perlu memperkuat etika dan integritas dalam lembaga. Bawaslu, kata dia, juga harus bertindak secara adil, netral, dan tanpa intervensi politik untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dalam proses pemilihan umum.

"Bawaslu perlu menjaga kualitas demokrasi dalam suatu negara. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kapasitas Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat membantu memastikan bahwa pemilihan umum berlangsung dengan baik dan hasilnya mewakili keinginan rakyat," jelas Didik.

Ia mengungkap, Pemilihan Umum merupakan salah satu ciri demokrasi, negara yang masyarakatnya mendambakan suatu pemerintahan yang mencerminkan kehendak rakyatnya, atau rakyat berkuasa.

“Bawaslu salah satu lembaga negara yang diberi mandat oleh konstitusi untuk mengawasi Pemilu di Indonesia secara independen dan profesional harus memastikan Pemilu 2024 serentak berintegritas,” harap dia.

"Harus ada kesatuan pikiran, ucapan, dan tindakan sesuai norma dan hukum berlaku, independen, profesional, transparan demi terwujudnya pemilu demokratis, jujur adil di tengah pelaksanaan yang kompleks dan penuh dengan tantangan, seperti potensi pelanggaran, manipulasi, hingga sengketa," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Semangat Persatuan

Ia berharap agar pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dapat membuat Indonesia kembali ke jati diri bangsa dengan meneruskan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

"Semangat persatuan dan gotong royong yang telah menjadi fondasi negara, serta semangat kebangsaan dan nasionalisme sebagai nilai-nilai patriotik dalam Pilkada serentak 2024 harus terus digaungkan," dia menutup.


Sosialisasi

Sebagai informasi, pernyataan disampaikan Didik dalam kegiatan Sosialisasi Organisasi Pengawas Pemilu Bagi Stakeholder Pemilu yang mengangkat tema 'Tantangan Kerja Kelembagaan Bawaslu Dalam Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan 2024, Pilkada Serentak 2024' pada akhir pekan lalu di Horison Ultima Hotel, Bandung, Jawa Barat.

Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI tersebut dihadiri juga oleh Komisioner Bawaslu RI Herwyn Malonda, S.H., M.Pd dan Wenly Ronald, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan para mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan di Bandung.

Infografis Motor Listrik
Motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya